Jubir Satgas Covid-19 Minta Masyarakat Perhatikan Zonasi Risiko Daerah Saat Ibadah Salat Idul Adha
Wiku menegaskan bahwa masyarakat tidak dianjurkan melakukan mudik dalam perayaan hari raya Idul Adha
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Bakti Bawono Adisasmito menegaskan bagi masyarakat yang menyambut Idul Adha dapat memperhatikan kondisi daerah sesuai zonasi risiko peningkatan kasus di daerah masing-masing.
"Bagi masyarakat, khususnya yang menyambut Idul Adha, mohon agar dapat memperhatikan kondisi daerah sesuai zonasi risiko peningkatan kasus di daerah masing-masing sebagai informasi dalam rangka menjalankan protokol kesehatan menyambut Idul Adha," kata Wiku dalam konferesi pers di Media Center Satuan Tugas Penanganan COVID-19, Jakarta, Kamis (30/7/2020).
Wiku menjelaskan, bahwa perkembangan informasi penanganan Covid-19 di Indonesia dapat diakses melalui portal www.covid19.go.id dan untuk portal data terbaru terkait informasi zona risiko daerah dapat diakses pada portal https://covid19.go.id/peta-sebaran.
Selain itu, Wiku menegaskan bahwa masyarakat tidak dianjurkan melakukan mudik dalam perayaan hari raya Idul Adha.
"Mohon dipertimbangkan dan dihindari untuk tidak mudik karena aktivitas mudik menjadi penyumbang kasus yang cukup besar pada daerah asal dan tujuan mudik," tegasnya.
Baca: Catat! Berikut Panduan Pelaksanaan Salat Idul Adha di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru
Selanjutnya, ia juga mengimbau untuk masyarakat dapat melindungi keluarga, terutama yang masuk dalam usia rentan dari ancaman Covid-19.
"Lindungi keluarga kita terutama yang usia rentan dari ancaman Covid-19 dalam momen Idul Adha," ucap Wiku.
Wiku menjelaskan, bahwa usia yang mendominasi dalam kasus positif Covid-19 adalah rentang usia 31 sampai 45 tahun atau 31,3 persen.
Sedangkan kasus meninggal paling tinggi terjadi pada usia lebih dari 45 tahun dengan tingkat 78 persen. Wiku mengungkapkan hal ini merupakan jumlah yang sangat tinggi dan masyarakat harus waspada dan berhati-hati.
"Hal ini menunjukkan bahwa kita harus berhati-hati khususnya masyakat berusia muda yang tingkat potensi positifnya sangat tinggi, sedangkan yang meninggal pada usia di atas 45 tahun jumlahnya juga sangat tinggi. Kita betul-betul harus waspada dan menghindari terjadinya kontak antara yang muda dengan yang usia rentan, terlebih pada saat merayakan Idul Adha," jelas Wiku.
Terakhir, Wiku kembali mengimbau untuk semua pihak dapat terus meningkatkan kewaspadaan dan kedisiplinan dalam melaksanakan protokol kesehatan sehingga mampu menurunkan tingkat penularan Covid-19 di tengah masyarakat.