Kondisi Istri Prajurit TNI AD yang Positif Covid-19 Mulai Membaik
Hal tersebut disampaikan Puguh dalam laporannya kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.
Penulis: Gita Irawan
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kondisi istri Prajurit TNI AD Praka M Arifin, Intan Sari, berangsur membaik setelah menerima perawatan berupa terapi plasma konvalesen dan obat-obatan.
Kakesdam VI/Mulawarman Kolonel Ckm Puguh Santoso mengungkapkan dua hari setelah diberi terapi plasma konvalesen, sesak dan batuk yang dialami Intan mulai berkurang.
Intan juga dalam kondisi kesadaran penuh dan suhu badan yang telah normal.
Hal tersebut disampaikan Puguh dalam laporannya kepada Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Plasma tersebut sudah diberikan kepada Nyonya Intan Sari. Untuk follow up tadi pagi pukul 06.00, kesadaran compos mentis jadi kesadaran penuh. Sesak dan batuk berkurang. Untuk suhu, normal," kata Puguh dalam tayangan TNI AD 60 Detik yang diunggah lewat akun Instagram resmi TNI AD, @tni_angkatan_darat, pada Rabu (12/8/2020).
Baca: Update Klaster Secapa AD 11 Agustus: Pasien Positif Covid-19 Tinggal 64 Orang
Dalam kesempatan tersebut Andika mengungkapkan laporan penanganan Intan sengaja diangkat dalam teleconference bersama RSPAD, Dankodiklatad, Dansecapaad, Danpusdikom, serta seluruh Kakesdam dan Kazidam agar mereka melaporkan keberadaan pasien positif covid-19 yang dalam kondisi sedang atau berat baik dari anggota TNI AD maupun keluarganya.
Dengan demikian, kata Andika, pasien tersebut tidak hanya diberi perhatian oleh Kodam tempat mereka bertugas melainkan juga Markas Besar Angkatan Darat.
"Apa yang bisa kita bantu, kita bantu. Kita berharap semoga istri dari seorang prajurit ini bisa segera sembuh," kata Andika.
Diberitakan sebelumnya Andika meminta jajarannya untuk mengawal istri prajurit TNI Praka M Arifin, Intan Sari, yang dinyatakan positif covid-19.
Andika juga meminta Puguh untuk melaporkan perkembangan kondisi Intan kepadanya.
"Dengan kondisi tidak memungkinkan untuk transportable (dipindahkan), mungkin perlu dikomunikasikan selain plasma convalescent adalah obat-obatan yang diberikan. Saya minta dikawal, termasuk Kakesdam kawal. Karena apa, saya ingin tahu perkembangannya," kata Andika dalam tayangan TNI AD 60 Detik yang diunggah di akun Instagram resmi TNI AD yang diunggah pada Senin (10/8/2020).
Puguh menjelaskan awalnya Intan dilarikan ke Rumah Sakit Tingkat IV Guntung Payung dengan keluhan demam, diare, mual, nyeri perut, tanda vital masih normal.
Kemudian Intan diuji swab dan specimennya dikirim ke RSPAD.
"Hasilnya pun positif, Lalu dirujuk ke RSUD Ulin dan dirawat di ruang ICU. Pagi tadi mendapat kabar dari beliau bahwa kondisi sudah agak lumayan dibanding kemarin,” kata Puguh.
Kepala Bagian Instalasi Anastesi RSPAD dr Hasyim mengatakan awalnya Intan hendak dibawa ke RSPAD untuk ditangani tim dokter di sana.
Namun setelah dilakukan pengecekan lebih jauh kondisi dari Intan tidak mumpuni untuk dilakukan evakuasi karena fungsi dari parunya sudah tidak dalam kondisi baik.
"Saturasinya memang rendah, karena fungsi dari parunya sudah sangat jelek. Apabila dievakuasi tidak memungkinkan. Saran kami dirawat di sana, kita akan support segala kebutuhan obat-obatan seperti Plasma Convalescent,” kata Hasyim.