Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polemik Vaksin Corona dari Rusia: Diragukan Para Ahli, Putin Justru Siap Suntik Massal Mulai Oktober

Presiden Rusia, Vladimir Putin mengaku telah menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin virus corona

Penulis: Inza Maliana
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Polemik Vaksin Corona dari Rusia: Diragukan Para Ahli, Putin Justru Siap Suntik Massal Mulai Oktober
AFP/ALEXEI DRUZHININ
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah koronavirus di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Alexei Druzhinin/ SPUTNIK/AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengumumkan, menjadi negara pertama di dunia yang menyetujui vaksin virus corona.

Putin mengaku, satu di antara anak perempuannya telah di uji coba menggunakan vaksin dan merasa sehat.

Namun, pengumuman itu justru menimbulkan kekhawatiran.

Lantaran Rusia dianggap hanya mementingkan kebanggaan negara, dibanding ilmu pengetahuan dan keamanan yang baik.

Adapun para ilmuwan mengaku ragu keputusan Putin tersebut justru menjadi bumerang bagi negaranya.

Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah koronavirus di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Alexei Druzhinin/ SPUTNIK/AFP)
Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di negara tersebut terkait wabah koronavirus di kediaman Novo-Ogaryovo di luar Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Alexei Druzhinin/ SPUTNIK/AFP) (AFP/ALEXEI DRUZHININ)

Baca: Rusia Temukan Vaksin Corona, Putin Kisahkan Putrinya Ikut Disuntik, Ini yang Terjadi Kemudian

"Terburu-buru untuk mulai menggunakan vaksin sebelum uji coba Tahap 3."

"Yang biasanya berlangsung selama berbulan-bulan dan melibatkan ribuan orang," ujar para ilmuwan dikutip dari Sky News, Rabu (12/8/2020).

Berita Rekomendasi

Namun Putin bersikeras mengatakan vaksin tesebut sudah menjalani tes yang diperlukan dan terbukti efektif.

Bahkan menawarkan kekebalan yang tahan lama dari virus corona, serta membuka jalan untuk vaksin massal seluruh warga Rusia.

Putin menjelaskan, vaksin tersebut merupakan kandidat vaksin Covid-19 yang dikembangkan Institut Gamaleya di Moskow.

Menurut pengakuannya, vaksin itu mendapat persetujuan regulasi setelah dilakukan uji coba terhadap manusia sekitar kurang dari dua bulan ini.

Seorang wanita menonton siaran langsung pidato Presiden Rusia Vladimir Putin kepada bangsa tersebut atas wabah koronavirus, di Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)
Seorang wanita menonton siaran langsung pidato Presiden Rusia Vladimir Putin kepada bangsa tersebut atas wabah koronavirus, di Moskow pada 25 Maret 2020. (AFP/Kirill KUDRYAVTSEV/AFP) (AFP/KIRILL KUDRYAVTSEV)

Baca: Vladimir Putin Umumkan Vaksin Covid-19 Pertama Buatan Rusia, Diklaim Efektif Kembangkan Imun

"Saya ulangi, vaksin telah lulus semua tes yang diperlukan. Yang paling penting adalah memastikan keamanan penuh penggunaan vaksin dan efisiensinya," ungkap Putin.

Putin mengaku anak perempuannya telah menerima dua suntikan vaksin.

Dia menjelaskan, putrinya memiliki suhu 38 derajat celcius pada hari pertama vaksinasi, tetapi turun menjadi 37C esok harinya.

"Dia mengalami sedikit peningkatan suhu setelah dosis kedua vaksin, tetapi sekarang sudah merasa sehat dan memiliki jumlah antibodi yang tinggi," ujarnya.

Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020.
Seorang staf menampilkan sampel vaksin Covid-19 yang tidak aktif di pabrik produksi vaksin China National Pharmaceutical Group Co., Ltd. (Sinopharm) di Beijing, ibukota China, 10 April 2020. (Zhang Yuwei / XINHUA / Xinhua via AFP)

Baca: Puji Vaksin Covid-19 Buatan Rusia, Presiden Duterte Siap Jadi Kelinci Percobaan

Baca: Vladimir Putin Jadi Presiden Rusia Seumur Hidup

Tetapi, Putin tidak mengatakan lebih rinci, siapa putri yang sudah menerima vaksin, Maria atau Katerina.

Otoritas Rusia menyatakan para pekerja medis, guru dan kelompok berisiko lainnya akan menjadi yang pertama diberi suntikan vaksin corona.

Putin menekankan vaksinasi akan bersifat sukarela.

Produksi vaksin dalam skala besar diharapkan dimulai pada bulan September.

Sedangkan vaksinasi massal dapat dimulai paling cepat pada bulan Oktober.

Presiden Rusia Vladimir Putin memakai alat pelindung saatmengunjungi rumah sakit tempat pasien terinfeksi virus corona dirawat.
Presiden Rusia Vladimir Putin memakai alat pelindung saatmengunjungi rumah sakit tempat pasien terinfeksi virus corona dirawat. (Getty Images)

Baca: Reaksi WHO dan Ilmuan Terkait Klaim Vaksin Covid-19 oleh Presiden Rusia Vladimir Putin

Baca: Rusia Kembangkan Senjata Nuklir Hipersonik Baru, Vladimir Putin: Tak Ada Bandingannya di Dunia

Banyak ilmuwan dari berbagai negara meragukan keputusan Rusia untuk mendaftarkan vaksin sebelum uji coba fase 3 selesai dilakukan.

Sebab, uji coba fase 3 dianggap sebagai langkah penting sebelum vaksin menerima persetujuan regulasi.

Dengan pengumuman Putin ini, maka Rusia tercatat sebagai negara pertama di dunia yang secara resmi mendaftarkan vaksin untuk Covid-19.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas