Vaksin dan Obat Covid-19 Masuk Dalam Program Prioritas Riset Nasional
Kementerian Riset dan Teknologi memasukan vaksin dan obat Covid-19 dalam program Prioritas Riset Nasional (PRN).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi memasukan vaksin dan obat Covid-19 dalam program Prioritas Riset Nasional (PRN).
Menteri Ristek/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan vaksin dan obat Covid-19 masuk dalam 49 produk yang mendapatkan keutamaan dalam pengembangan Program PRN.
"Kalau yang terkait Covid-19, yang kita masukan riset tentang vaksinnya sendiri, selain itu obat asli Indonesia baik fitofarmaka maupun yang OHT atau obat herbal terstandar," kata Bambang Brodjonegoro dalam acara 'Kegiatan Ilmiah Hakteknas ke-25: Rakornas Prioritas Riset Nasional' yang digelar secara daring, Kamis (13/8/2020).
Baca: Menteri Erick: Pemberitaan Media Asing Seakan-akan Kita Tak Berdaya Hadapi Covid-19
Selain itu, riset mengenai suplemen untuk pasien Covid-19 juga masuk dalam PRN.
Saat ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang melakukan uji coba obat ini di Rumah Sakit Wisma Atlet.
Alat kesehatan untuk penanganan pasien Covid-19 juga masuk dalam PRN.
Bambang mengatakan selama ini, alat kesehatan kurang mendapatkan perhatian.
Baca: Menristek: Vaksin Covid-19 Merah Putih Bakal Diujicoba Pada Hewan Mamalia
Situasi pandemi Covid-19 membuat kebutuhan alat kesehatan meningkat.
Sehingga, riset pengembangan alat kesehatan menjadi sangat penting.
"Kita akui bahwa Indonesia harus mulai bisa melakukan inovasi melalui berbagai macam alat kesehatan yang secara umum sangat dibutuhkan masyarakat," kata Bambang.
Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp242 miliar untuk pendanaan 305 penelitian yang lolos seleksi sebagai Prioritas Riset Nasional (PRN) 2020-2024.
Lembaga yang mendapatkan pendanaan ini berasal dari Lembaga Penelitian Non Kementerian dengan 153 proposal, kemudian Perguruan Tinggi Negeri 68 proposal, Perguruan Tinggi Swasta delapan proposal, Lembaga Penelitian 62 proposal, industri atau BUMN lima propsal. Serta organiasi kemasyarakatan sembilan proposal.
Vaksin Covid-19 Merah Putih Bakal Diujicoba Pada Hewan Mamalia
Proses pengembangan vaksin Covid-19 dalam negeri atau merah putih oleh Lembaga Bio Molekuler (LBM) Eijkmann telah memasuki tahap uji coba terhadap hewan mamalia.
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan proses uji coba terhadap hewan dilakukan sebelum pengetesan terhadap manusia.
"Prosesnya sampai saat ini sedang menyiapkan kloning dari proteinnya yang diujicobakan pada mamalia, untuk hewan, sebelum masuk uji klinis untuk manusia," ujar Bambang dalam acara 'Kegiatan Ilmiah Hakteknas ke-25: Rakornas Prioritas Riset Nasional' yang digelar secara daring, Kamis (13/8/2020).
Baca: Cerita Relawan Vaksin Covid-19: Merasa Mengantuk, Namun Badan Lebih Segar
Proses uji coba terhadap hewan dapat memakan waktu hingga satu bulan. Sebelum uji coba terhadap hewan, LBM Eijkmann melakukan proses kloning protein.
Bambang berharap proses kloning ini berlangsung lancar, sehingga dapat dilakukan proses uji coba dengan segera.
"Kita harapkan proses kloning ini bisa berjalan lancar, sehingga ketika sudah diujicobakan ke hewan mungkin memakan waktu satu bulan," kata Bambang.
Jika proses uji coba vaksin pada hewan berjalan lancar, LBM Eijkmann bakal menyerahkan kepada perusahaan medis Biofarma untuk uji coba kepada manusia.
"Kalau memang efektif di hewan, maka bisa dimulai diujicobakan dengan diserahkan pada Bio Farma untuk memproduksi vaksin yang dipakai dalam tahap pertama," pungkas Bambang.