Menteri Energi Rusia Dinyatakan Positif Covid-19
Menteri Energi Rusia Alexander Novak dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Menteri Energi Rusia Alexander Novak dinyatakan positif terinfeksi virus corona atau Covid-19.
Kabar Menteri Energi positif Covid-19 diumumkan Perdana Menteri Mikhail Mishustin, Selasa (18/8/2020).
"Alexander Novak tefinfeksi virus corona. Semoga dia cepat sembuh," ujarnya seperti dilansir Sputnik.
Kementerian Energi Rusia menyampaikan tidak ada gejala Covid-19 terlihat sebelumnya pada Alexander Novak.
Kementerian menjelaskan, kondisi Alexander Novak pun sehat.
Baca: Satgas Covid-19 Sebut Banyak Warga Tidak Gunakan Masker Saat Acara Deklarasi KAMI
Meskipun dinyatakan positif Covid-19, ia akan tetap menghadiri pertemuan JMMC OPEC dan sekutunya (OPEC+) yang dijadwalkan berlangsung Rabu (19/8/2020).
Pertemuan OPEC+ akan digelar secara virtual.
Menteri Energi dinyatakan posiitif berselang beberapa hari setelah presiden Vladimir Putin mengatakan Rusia menjadi negara pertama di dunia memberikan persetujuan penggunaan vaksin Covid-19 setelah kurang dari dua bulan dilakukan pengujian kepada manusia.
Vaksin yang didaftarkan Rusia itu bernama Sputnik V.
Baca: Ini Cara Pemerintah Lindungi UMKM di Tengah Pandemi Covid-19
Nama itu dipakai dalam rangka memberikan penghormatan kepada satelit pertama di dunia yang diluncurkan Uni Soviet.
Demikian dilansir Reuters, Rabu (12/8/2020).
Keputusan Moskow memberikan persetujuan sebelum selesainya uji klinis tahap tiga, telah menimbulkan keprihatinan di antara paea ahli. Apalagi hanya sekitar 10% dari uji klinis yang sukses dan beberapa ilmuwan takut Moskow hanya mengejar prestise ketimbang keselamatan.
Namun Putin dan pejabat lain mengatakan vaksin itu benar-benar aman.
Bahkan Putin mengatakan salah satu putrinya telah ikut menjadi sukarelawan dalam uji klinis.
"Saya tahu cara kerjanya cukup efektif, membentuk imunitas yang kuat, dan saya ulangi, ia telah lulus semua tahap yang diperlukan," kata Putin kepada sebuah pertemuan pemerintah.
Kirill Dmitriev, kepala Dana Investasi Langsung Rusia yang mendanai proyek tersebut, mengharapkan vaksin, yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya Moskow, akan diproduksi massal pada akhir tahun.
Pejabat pemerintah mengatakan vaksin akan diberikan kepada tenaga medis, dan kemudian kepada guru, secara sukarela pada akhir bulan ini atau di awal September 2028.
Baca: Hari Ini Dilaporkan Ada 6 Provinsi di Indonesia Nihil Penambahan Kasus Positif Covid-19
Setekah itu semua warga Rusia diperkirakan akan dimulai pada Oktober 2020.
Kirill Dmitriev mengatakan Rusia sudah menerima permintaan luar negeri untuk 1.000.000.000 dosis.
Paling tidak 20 negara telah memesan vaksin buatan Rusia.
Dia mengatakan vaksin itu juga akan diproduksi di Brasil.
Dmitriev mengatakan uji klinis tahap akhir diperkirakan akan segera dimulai di Uni Emirat Arab dan Filipina.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia bersedia untuk berpartisipasi secara pribadi.
Uji coba tahap III
Persetujuan oleh Kementerian Kesehatan datang sebelum dimulainya uji klinis tahap III yang akan melibatkan ribuan sukarelawan.
Asosiasi organisasi uji klinis (ACTO) yang bemarkas Moskow mendesak Kementerian Kesehatan untuk menunda persetujuan sampai uji klinis tahap akhir selesai.
Dalam sebuah surat kepada Kementerian, dikatakan ada risiko tinggi ketika mendaftarkan vaksin sebelum semua uji klinis diselesaikan.
"Semua fase akan menjadi bukti utama dari efektivitas vaksin, serta melihat efek samping yang dapat muncul dalam kelompok tertentu pasien: orang dengan kekebalan yang lemah, orang dengan penyakit bersamaan dan sebagainya," demikian pernyataan organisasi tersebut.
Beberapa ahli internasional juga mempertanyakan kecepatan Rusia menyetujui vaksin.
Baca: Respons IDI Tentang Obat Covid-19 Hasil Kerjasama TNI AD, Unair dan BIN
"Biasanya Anda membutuhkan sejumlah besar orang yang akan diuji sebelum Anda menyetujui vaksin," kata Peter Kremsner dari University Hospital di Tuebingen, Jerman, saat ini pengujian calon vaksin Covid-19 CureVac.
"Dalam hal itu, saya pikir itu sembrono untuk melakukan itu (menyetujuinya) jika banyak orang belum diuji."
Penasihat Kesehatan Gedung Putih, Anthony Fauci meragukan vaksin virus corona buatan Rusia.
"Saya berharap Rusia benar-benar busa membuktikan secara definitif bahwa vaksin ini aman dan efektif. Saya serius meragukan mereka telah melakukan itu," ujar Fauci, yang adalah anggota Gugus Tugas Covid-16 Gedung Putih dalam diskusi virtual dengan National Geographic seperti dilansir Reuters, Rabu (12/8/2020).
Lebih dari 100 calon vaksin sedang dikembangkan di seluruh dunia untuk mencoba menghentikan pandemi Covid-19.
Setidaknya empat calon berada di akhir, tahap III uji klinis pada manusia, menurut data WHO. Reuters/Sputnik/AFP)