Indonesia Mendapatkan Komitmen Pengadaan 20-30 Juta Vaksin pada 2020
Retno pemerintah berhasil 'mengamankan' komitmen pengadaan vaksin sebanyak 20-30 juta vaksin pada 2020.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa Pemerintah Indonesia telah menjalin kerjasama dengan RRT dan Uni Emirat Arab dalam pengadaan vaksin.
Hal itu disampaikan Retno dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (24/8/2020).
"Bersama dengan ketua harian komite penanganan covid dan PEN yang juga menteri BUMN kami tadi pagi berdua melaporkan kepada presiden mengenai hasil kunjungan kami ke RRT dan UEA. Dari sisi kami melihat hasil kunjungan tersebut sangat baik dan bahkan melebihi harapan kita semula," kata Retno.
Baca: Jokowi: Kita Dapat Pengadaan 30 Juta Vaksin Covid-19 pada Akhir Tahun 2020
Hasil kunjungan ke RRT dan Uni Emirat Arab tersebut menurut Retno pemerintah berhasil 'mengamankan' komitmen pengadaan vaksin sebanyak 20-30 juta vaksin pada 2020.
"Saya ulangi, untuk 2020 yang dapat disecure 20-30 juta vaksin," katanya.
Sementara untuk 2021, komitmen pengadaan vaksin yang didapat pemerintah Indonesia yakni 290-340 juta. Diantaranya pada kuartal I sebanyak 80-130 juta vaksin, dan kuartal II-IV 210 juta.
"Dengan demikian kalau kita bicara angka 2021, maka angka yang dapat kita secure adalah 290-340 juta vaksin," katanya.
Retno mengatakan bahwa komitmen pengadaan vaksin tersebut merupakan bagian dari upaya jangka pendek pemerintah dalam mencari vaksin Covid-19. Untuk jangka panjangnya pemerintah mengembangkan vaksin secara mandiri.
"Jangka panjang yang menuju kemandirian vaksin yang sedang dikembangkan oleh tim nasional kita yaitu vaksin Merah Putih," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.