Doni Monardo: Pemberian Vaksin Bukan Berarti Corona Berakhir
Doni Monardo mengingatkan pemberian vaksin kepada masyarakat bukan berarti virus corona atau Covid-19 akan berakhir.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan pemberian vaksin kepada masyarakat bukan berarti virus corona atau Covid-19 akan berakhir.
Doni mengatakan Covid-19 bisa saja tetap akan selalu berada di sekitar masyarakat, meski vaksin sudah diberikan. Hal ini menurutnya perlu disosialiasikan dengan baik melalui media.
"Setelah vaksin diberikan ke masyarakat, tidak serta merta Covid ini berakhir. Covid mungkin akan selalu ada di sekitar kita. Tanpa peran media akan sulit, karena 63 persen keberhasilan sosialisasi itu ada di media," ujar Doni, dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, di Ruang Rapat Komisi IX DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8/2020).
Baca: Tambah 2.719 Kasus Positif Covid-19, Rekor Penambahan Tertinggi di Indonesia sejak Maret 2020
Selain itu, Doni turut mengingatkan masyarakat agar mengubah perilaku yakni berdisplin dan menerapkan protokol kesehatan ketat.
Menurutnya saat ini sudah lebih dari 90 persen masyarakat Indonesia mengetahui perihal protokol kesehatan yang baik. Seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun di air mengalir hingga menjaga jarak.
Hanya saja, kata dia, yang menerapkan protokol kesehatan itu masih di bawah angka 70 persen.
Doni kemudian menjelaskan soal perubahan perilaku.
Baca: Hoaks yang Terus Muncul Bikin Satgas Penanganan Covid-19 Kewalahan
Ia mengingatkan masyarakat bahwa tidak mungkin menekan kasus tanpa disiplin menjalani protokol kesehatan.
"90 persen masyarakat tahu soal protokol kesehatan, tapi kenyataannya kepatuhan soal penggunaan masker belum maksimal. Rata-rata masih di bawah 70 persen," jelasnya.
Oleh karenanya, Satgas Covid-19 bekerjasama dengan kementerian/lembaga seperti Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Persatuan Guru Republik Indonesia untuk menginformasikan protokol kesehatan secara masif, terutama di sektor pendidikan.
Baca: Erick Thohir Sebut 15 Juta Orang Bisa Dapat Vaksin Covid-19 di Akhir 2020
"Sub bidang di organisasi perubahan perilaku ini ada dari Kemendikbud, supaya seluruh pendidikan bisa dalam satu struktur sehingga pesan yang disampaikan bisa mengalir termasuk juga PGRI," tandasnya.