Update Corona Hari Ini: Total 8.249 WNI Meninggal Akibat Covid-19 di Dalam dan Luar Negeri
Setidaknya sebanyak 8.249 Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19 hingga Senin (7/9/2020).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya sebanyak 8.249 Warga Negara Indonesia (WNI) dilaporkan meninggal dunia akibat Covid-19 hingga Senin (7/9/2020).
Jumlah tersebut termasuk WNI yang berada di luar negeri.
Dikutip dari data yang diunggah Twitter Kementerian Luar Negeri (Kemlu), @Kemlu_RI, hingga Senin (7/9/2020) pukul 08.00 WIB total 119 WNI di luar negeri meninggal dunia akibat Covid-19.
Sedangkan berdasar data Kementerian Kesehatan RI, total kematian WNI di dalam negeri akibat Covid-19 per hari ini berjumlah 8.130.
Baca: 72 WNI di Arab Saudi Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Kasus Positif di Qatar dan Kuwait Meningkat
Data Kemlu RI mencatat ada tambahan 2 WNI di Arab Saudi yang meninggal dunia.
Total WNI di Arab Saudi yang meninggal dunia akibat Covid-19 berjumlah 72 orang.
Terdapat penambahan 2 kasus kematian dalam 24 jam terakhir.
Sementara itu total kasus WNI positif Covid-19 di luar negeri berjumlah 1.386 orang.
Sebanyak 946 orang dinyatakan sembuh dan 321 WNI masih dalam perawatan.
Sementara itu, total kasus konfirmasi positif Covid-19 terbanyak berada di Arab Saudi, mencapai 211 orang.
Arab Saudi menjadi negara dengan WNI terpapar Covid-19 terbanyak.
Baca: Total Infeksi Virus Corona di Dunia Hari Ini Lampaui 27 Juta, Arab Saudi 319.932 Kasus, Irak 256.719
Adapun kasus 54 WNI di Arab Saudi dinyatakan sembuh dari Covid-19.
Kemlu RI juga mengungkapkan terdapat penambahan kasus di Qatar dan Kuwait.
Hingga kini, WNI yang terpapar Covid-19 di Qatar berjumlah 123 orang.
Sebanyak 112 orang dinyatakan sembuh dan 1 meninggal dunia.
Sedangkan di Kuwait, total WNI terpapar Covid-19 berjumlah 116.
Sebanyak 107 dinyatakan sembuh dan 3 meninggal dunia.
Sementara itu, kasus Covid-19 WNI di Amerika Serikat berjumlah 84 orang.
Sebanyak 65 orang sembuh dan 17 meninggal dunia.
Kasus Nasional
Sementara itu, jumlah kasus konfirmasi positif virus corona (Covid-19) di Indonesia, bertambah 2.880 pasien per Senin (7/9/2020).
Dikutip dari www.kemkes.go.id, total kasus terkonfirmasi positif di Indonesia menjadi 196.989 pasien.
Lalu, jumlah pasien yang sembuh menjadi 140.652 di seluruh Indonesia.
Sehingga, terjadi penambahan pasien yang sembuh sebanyak 2.077 orang.
Kemudian, total ada 8.130 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga Senin ini.
Baca: Saat Corona Banyak yang Jaga Jarak, Serevina dan Reza Bukan Justru Semakin Lengket
Kesehatan Jadi Fokus Utama Pemerintah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan kesehatan dan keselamatan masyarakat tetap menjadi fokus utama pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19.
Jokowi menyebut, penanganan di sektor kesehatan yang baik menjadi kunci agar penanganan ekonomi yang berjalan beriringan juga berjalan baik.
Jokowi mengungkapkan hal tersebut dalam Sidang Kabinet Paripurna mengenai Penanganan Kesehatan dan Pemulihan Ekonomi untuk Penguatan Reformasi Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Senin (7/9/2020).
“Kunci dari ekonomi kita agar baik adalah kesehatan yang baik. Kesehatan yang baik akan menjadikan ekonomi kita baik. Artinya fokus kita tetap nomor satu ialah kesehatan,” ujar Jokowi dikutip dari laman presidenri.go.id.
Baca: Inilah 51 Kepala Daerah Kena Tegur Kemendagri Gegara Langgar Kode Etik Hingga Protokol Covid-19
Jokowi memerintahkan jajarannya untuk benar-benar berfokus pada upaya penanganan pandemi Covid-19.
Dari penanganan pandemi yang baik, kegiatan perekonomian pun juga akan pulih mengikuti.
Jokowi juga mengingatkan jajarannya untuk dapat mengantisipasi penyebaran pandemi melalui tiga klaster, yakni klaster perkantoran, klaster keluarga, dan klaster Pilkada.
“Ini perlu saya sampaikan, hati-hati yang namanya klaster kantor. Kedua, klaster keluarga. Terakhir juga klaster Pilkada. Hati-hati, ini agar selalu diingatkan,” tuturnya.
Menurut Jokowi, banyak orang yang justru merasa aman ketika selesai beraktivitas dan kembali ke dalam rumah.
Demikian halnya dengan ketika telah sampai ke dalam kantor maupun pabrik selepas perjalanan dari rumah.
Baca: WHO Khawatir Nasionalisme Vaksin Menghambat Penghentian Penyebaran Covid-19
Padahal, di mana pun kita berada, terdapat protokol kesehatan dan kebiasaan baru yang harus tetap diperhatikan dan dilakukan dengan ketat.
“Selalu kita kejar-kejar adalah tempat-tempat umum tapi kita lupa bahwa sekarang kita harus hati-hati di klaster-klaster tadi yang saya sampaikan, klaster keluarga, karena kita sampai di rumah sudah merasa aman, justru di situlah yang kita harus hati-hati."
"Dalam perjalanan, masuk kantor, kita juga merasa aman sehingga kita lupa di dalam kantor protokol kesehatan,” kata Jokowi.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto/Nuryanti)