Update Covid-19 di Indonesia 21 September: 248.852 Positif, 180.797 Sembuh, dan 9.677 Meninggal
Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia yang tercatat pada Senin (21/9/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Jumlah pasien positif virus corona di Indonesia yang tercatat pada Senin (21/9/2020) pukul 12.00 WIB terus bertambah.
Tercatat, terdapat 4.176 penambahan konfirmasi kasus positif, dari sebelumnya 244.676 kasus.
Sehingga, total kasus corona di Indonesia menjadi 248.852 kasus.
Hal itu disampaikan dalam website resmi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, covid19.go.id pada Senin (21/9/2020) sore.
Kabar baiknya, ada sejumlah 3.470 pasien yang berhasil sembuh.
Artinya, jumlah pasien sembuh total menjadi 180.797, dari pasien sebelumnya sebanyak 177.327 pasien.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga mengalami penambahan sebanyak 124 orang.
Sehingga, total pasien meninggal dunia setelah terjangkit virus corona menjadi 9.677 orang, dari sebelumnya 9.553 orang.
Baca: BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 21 September: Tambah 4.176, Total 248.852 Kasus Positif
Baca: Piknik ke Aceh, Pengusaha Ternama Asal Tasikmalaya dan Anaknya Meninggal Kena Corona
Baca: DPR Diminta Fokus Awasi Dana Penanganan Corona Ketimbang Bahas RUU Ciptaker
Pencegahan virus corona menurut WHO
Menurut WHO, Langkah-langkah perlindungan dari virus corona adalah tetap mengetahui informasi terbaru tentang wabah COVID-19.
Hal tersebut tersedia di situs web WHO atau melalui otoritas kesehatan publik nasional dan lokal.
Cara mencegah kemungkinan terinfeksi COVID-19 adalah dengan melakukan beberapa tindakan pencegahan sederhana seperti berikut ini:
1. Cuci tangan teratur
Secara teratur dan menyeluruh, bersihkan tangan Anda dengan gosok berbasis alkohol atau cuci dengan sabun dan air.
Alasannya, mencuci tangan dengan sabun dan air atau menggunakan gosok tangan berbasis alkohol dapat membunuh virus yang mungkin ada di tangan.
2. Sosial distancing
Pertahankan jarak setidaknya 1 meter dari siapa saja yang batuk atau bersin.
Ketika seseorang batuk atau bersin, mereka menyemprotkan tetesan cairan kecil dari hidung atau mulut mereka yang mungkin mengandung virus.
Jika terlalu dekat, maka tetesan air bisa terhirup, termasuk virus COVID-19 jika orang tersebut menderita batuk.
Baca: Sepekan Anies Baswedan Terapkan PSBB Ketat di Jakarta, Kasus Corona Naik atau Turun? Ini Grafiknya
Baca: Menteri Agama Fachrul Razi Positif Corona, Akses ke Kantor Kementerian Agama Dibatasi
Baca: Kini Dinyatakan Positif Corona, Menteri Agama Fachrul Razi Sempat Rapat di Istana Awal September
3. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
Tangan menyentuh banyak permukaan dan dapat terpapar virus.
Setelah terkontaminasi, tangan dapat memindahkan virus ke mata, hidung, atau mulut.
Dari sana, virus bisa masuk ke tubuh dan bisa membuat sakit.
Pastikan orang-orang di sekitarmu, mengikuti 'kebersihan pernapasan' yang baik.
Ini berarti menutupi mulut dan hidung dengan siku atau jaringan yang tertekuk saat batuk atau bersin.
4. Segera buang tisu bekas
Tetesan yang tertampung pada tisu bisa menyebarkan virus.
Dengan mengikuti kebersihan pernapasan yang baik, maka bisa melindungi orang-orang di sekitarmu dari virus seperti flu dan COVID-19.
5. Tetap di rumah jika merasa tidak sehat
Jika mengalami demam, batuk dan kesulitan bernapas, cari bantuan medis dan hubungi terlebih dahulu dan ikuti arahan otoritas kesehatan setempat.
Otoritas nasional dan lokal akan memiliki informasi terbaru tentang situasi di daerah setempat.
Menelepon terlebih dahulu akan memungkinkan penyedia layanan kesehatan bisa dengan cepat mengarahkan ke fasilitas kesehatan yang tepat.
Ini juga akan melindungimu dan membantu mencegah penyebaran virus dan infeksi lainnya.
Ikuti perkembangan COVID-19 terbaru (kota atau area lokal di mana COVID-19 menyebar luas).
Jika memungkinkan, hindari bepergian ke tempat-tempat tersebut terutama untuk orang yang lebih tua atau menderita diabetes, penyakit jantung, atau paru-paru.
Karena memiliki peluang lebih tinggi untuk terkena COVID-19 di salah satu area ini.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Maliana)