Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Potensi Tinggi Penularan Covid-19 di Pemukiman Padat Penduduk

berkaca pada pengalamam wabah SARS tahun 2008 silam, lingkungan sekitar yang buruk akan memperparah penularan.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Potensi Tinggi Penularan Covid-19 di Pemukiman Padat Penduduk
Tangkapan Layar Kompas TV
Epidemiolog Univ Griffith Australia, Dicky Budiman, menanggapi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang terjadi Jumat (28/8/2020) ini. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, menuturkan ancaman penularan Covid-19 tinggi terjadi di pemukiman padat penduduk.

"Karena semua fasilitas digunakan bersama sehingga terjadi potensi penularan sangat besar apalagi penderita Covid-19 tersebut tinggal di lokasi yang padat ketika ini sudah lokasi padat, berdempetan akan mempertinggi potensi penyebaran," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Senin (28/9/2020).

Menurutnya, berkaca pada pengalamam wabah SARS tahun 2008 silam, lingkungan sekitar yang buruk akan memperparah penularan.

Apalagi menurutnya, virus corona memiliki mekanisme penularan yang bervariasi.

"Karena ingat penularan tidak hanya droplet, tapi airsole dengan sirkulasi, ventilasi buruk tentu akan meningkatan interaksi dan potensi penularan, sama seperti terjadi wabah SARS," terang Dicky.

Baca: Jakarta Siapkan Lahan Baru 13.291 Meter Persegi untuk Pemakaman Jenazah Korban Covid-19

Sekalipun protokol kesehatan 3M diterapkan di rumah tentu masih memiliki kelemahan.

Ia pun mengingatkan, penularan klaster keluarga banyak ditularkan dari penderita Covid-19 yang tidak menunjukan gejala atau gejalanya ringan.

Berita Rekomendasi

Untuk itu, selain memperbanyak testing dan pelacakan Covid-19, diharapkan pemerintah harus terus menerus memberi pemahaman kepada masyarakt terkait penularan virus corona ini.

"Karena tidak semua keluarga atau rumah tangga memiliiki fasilitas terpisah, ruang tidur terpisah, kamar tidur terpisah, ruang makan terpisah," ungkap Dicky.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas