RSUI Ditunjuk Jadi Rumah Sakit Rujukan Covid-19
Kementerian Kesehatan menunjuk Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan menunjuk Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sebagai salah satu rumah sakit rujukan Covid-19.
Tim Task Force Kemenkes kembali mengunjungi kota Depok (25/9/2020).
Rombongan dipimpin oleh Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Peningkatan Pelayanan Brigjen TNI (Purn) dr. Jajang Edi Priyatno,Sp.B, MARS, didampingi Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) dr. Cut Putri Arianie, MHKes.
Kunjungan bertujuan memastikan kesiapan Rumah Sakit rujukan COVID-19 di Kota Depok berjalan baik.
Kota Depok diharapkan dapat menjadi pengurai kasus Covid-19 serta memiliki Fasilitas Pelayanan Kesehatan khusus untuk menanganai kasus virus corona.
Daerah penyangga ini sendiri telah memiliki 21 RS dan menyiapkan 3 RS Rujukan sesuai dengan SK Kemenkes.
''Di Kota Depok terdapat Wisma Atlet milik Kostrad yang memiliki kapasitas tempat tidur sebanyak 600, dan berdekatan dengan Batalyon kesehatan'' jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok, Hardiono.
Menurut Jajang, RS UI sendiri kapasitasnya dapat dikembangkan hingga sekitar 450 Tempat Tidur (TT) didekasikan untuk pelayanan khusus.
Baca: BKSAP DPR Serahkan Masker dari Parlemen Vietnam ke RSUI
Baca: Dokter RSUI Sebut Virus Corona Beda Jenis dengan Influenza, Kemenkes Jelaskan Cara Cegah yang Sama
Pihak RS UI sendiri juga siap apabila dijadikan sebagai RS Pusat Rujukan COVID di Depok. Sebelumnya RS UI telah menyiapkan 13 TT Intensif COVID dengan 5 Ventilator, 2 IGD Isolasi serta 42 TT untuk isolasi, yang berada di dua lantai yaitu lantai 13 dan 14 yang dikhususkan untuk melayani COVID.
''Dengan adanya RS yang di khususkan ini harapannya dapat mengurangi penumpukan pasien di RS lainnya mengenai ketersediaan tempat tidur'' tambah Jajang
Kemenkes akan membantu mendorong kebutuhan terkait SDM Kesehatan yang terampil dalam penanganan COVID-19 dan kebutuhan alat kesehatan seperti ventilator guna mendukung pengembangan ini.
Direktur PTM Kemenkes dr Cut Putri Arianie menambahkan agar upaya pemeriksaan PTM tetap dilaksanakan guna mendeteksi penyakit yang berpotensi menjadi Silent Killer seperti hipertensi.
Dalam kesempatan yang sama, Kemenkes juga memberikan bantuan berupa ventilator secara simbolis untuk membantu penanganan COVID-19 dan Bahan Pangan Tambahan (BPT) kepada pemerintah Kota Depok.