Permintaan Satgas agar Pemprov Berlomba Turunkan Kasus Covid-19 Tidak Tepat
permintaan Satgas agar tiap provinsi berlomba untuk menurunkan kasus Covid-19 kurang pas dan tidak tepat.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Plh Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menilai permintaan Satgas agar tiap provinsi berlomba untuk menurunkan kasus Covid-19 kurang pas dan tidak tepat.
"Saya mengapresiasi dan menghargai setiap langkah-langkah dan juga kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona di Indonesia, termasuk diantaranya melakukan koordinasi antara pemerintah pusat dan daerah. Tapi saya merasa kurang pas dan tidak tepat jika ada nuansa perlombaan di dalam pemberantasan dan perang melawan Covid-19 ini," ujar Saleh, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (2/10/2020).
Saleh beralasan Covid-19 adalah musuh bersama. Bahkan, bukan hanya Indonesia yang menjadikannya musuh, melainkan seluruh umat manusia di dunia pada hari ini.
Oleh karenanya, dia mengatakan jika ada semacam kebijakan yang diambil pemerintah untuk memperlombakan antara pemerintah provinsi satu dengan lainnya untuk memerangi virus Covid-19 maka itu tidaklah tepat.
Anggota Komisi IX DPR RI ini melihat tingkat keterpaparan orang antar satu provinsi dengan provinsi yang lain atau antar satu daerah dengan daerah yang lain itu berbeda-beda.
"Katakanlah kalau kota-kota besar, itu kan jumlah keterpaparannya pasti akan lebih tinggi daripada daerah lain. Kemudian kota-kota besar yang terbuka aksesnya ke dunia internasional itu juga akan mungkin tingkat keterpaparannya lebih tinggi. Karena akses orang lalu lalang, barang dan manusia itu berbeda dengan kota-kota lain," jelasnya.
Baca: Satgas Covid-19: Pakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci Tangan Cegah Penularan Covid 85 Persen
"Karena itu tentu tidak fair juga kalau ada perlombaan-perlombaan seperti ini. Lagian ini kan persoalan kemanusiaan, yang akan kita kerjakan ini adalah bagaimana melindungi, bagaimana memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat kita dengan baik. Oleh karena itu tidak perlu ada perlombaan semacam itu," imbuhnya.
Saleh menegaskan untuk saat ini yang perlu dibangun dan yang dikembangkan adalah bagaimana agar semangat dari kepala daerah-kepala daerah di Tanah Air benar-benar terbangun.
"Sehingga dengan demikian mereka akan menggunakan seluruh resources, seluruh potensi yang dimiliki oleh daerah untuk bersama-sama dengan masyarakat melindungi diri mereka, daerah mereka dari Covid-19. Sekali lagi saya merasa bahwa tidak tepat kalau ada nuansa perlombaan di dalam pemberantasan virus Covid-19 ini," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito meminta setiap provinsi berlomba untuk menurunkan kasus Covid-19. Hal itu dikatakan Wiku dalam Konferensi Pers di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, (1/10/2020).
"Kami hargai provinsi yang berhasil menurunkan kasusnya dan mohon provinsi berlomba lomba untuk menurunkan jumlah kasusnya," kata Wiku.
Berdasarkan data mingguan 21-27 September 2020, terdapat 20 Provinsi yang kasusnya meningkat dari minggu sebelumnya atau periode 14-20 September 2020. Hanya 14 Provinsi yang kasus positifnya menurun dibanding pekan sebelumnya.
"Provinsi yang paling tinggi peningkatan kasusnya adalah Jawa Barat dengan 1.726 kasus, disusul DKI Jakarta 1.002 kasus dan Kalimantan Timur 584. NTB mengalami penambahan dua kasus, Sulawesi Tengah 6 kasus, dan Kalimantan Selatan 9 kasus," katanya.
Wiku Meminta agar Pemerintah Provinsi terus menekan kasus di wilayahnya masing-masing hingga tidak ada penambahan kasus Covid-19.
Sementara itu menurut Wiku dari 14 Provinsi yang mengalami penurunan, jumlah yang paling tinggi terdapat di Provinsi Jawa Timur.
"Penurunan tertinggi di Jatim dengan penurunan 445 kasus. Disusul Sumatera Utara dengan penurunan 233 kasus dan Aceh penurunan 205 kasus," pungkas Wiku.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.