Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengembangan Vaksin Merah Putih Sudah 55 Persen, Uji Praklinik Pada Hewan Mulai November

Pengembangan Vaksin Merah Putih, vaksin virus Corona buatan Indonesia sudah mencapai 55 persen di laboratorium.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pengembangan Vaksin Merah Putih Sudah 55 Persen, Uji Praklinik Pada Hewan Mulai November
Tangkap layar channel YouTube Sekretariat Presiden
Ridwan Kamil saat jadi relawan uji vaksin Covid-19 

Hasil uji klinis vaksin Sinovac di Indonesia menunjukkan keefektifan mencapai 30 hingga 50 persen.

Brodjonegoro mengingatkan, uji klinis tahap III itu bukanlah tahap yang terakhir.

Dalam pengertian, harus ada surveilans atau monitor terhadap mereka yang menerima vaksinasi vaksin tersebut.

Sejauh informasi yang diterima Brodjonegoro dari yang menjalani uji klinis tahap III, vaksinasi tahap pertama
dilakukan sebanyak dua kali.

Ada sedikitnya tiga hal yang disoroti Brodjonegoro setelah uji klinis tahap III vaksin Sinovac.

Pertama yakni jangka waktu vaksinasi tahap awal itu belum diketahui, apakah dilakukan dalam satu minggu ataukah dalam satu bulan.

"Tetapi yang pasti vaksinasi tahap pertama itu dua kali," ujar Brodjonegoro.

Berita Rekomendasi

Kedua apakah vaksin ini bisa aman untuk semua kelompok umur? Brodjonegoro mengungkapkan, kebanyakan yang ikut uji klinis tahap III vaksin Sinovac itu berada di usia produktif, 18 sampai 59 tahun.

"Tentunya harus ada perhatian bagaimana yang di bawah 18 dan di atas 59. Ini mungkin adalah bagian dari uji klinis atau surveilans setelah vaksin tersebut mendapat izin untuk dilakukan vaksinasi," ucap dia.

Ketiga yakni mengenai durabilitas vaksin itu pada daya tahan tubuh.

"Vaksin itu kan dilihat ide dasarnya, vaksin itu sebenarnya melatih antibodi kita untuk pertama mengenal virus Covid-19, atau kalau sudah kenal istilahnya bisa mengusir," jelas dia.

"Tentunya karena ada proses yang tidak mudah ini, mengenal dan mengusir, pertanyaannya seberapa kuat antibodi kita untuk melawan virus Covid-19 itu," sambung dia.Selanjutnya adalah pertanyaan apakah vaksin ini seumur hidup? "Tampaknya less likely," katanya.

"Most likely cuma akan ada waktunya, apakah setahun apakah dua tahun apa lebih rendah dari itu saya
belum tahu. Tapi WHO sudah menyatakan perkiraannya 6 bulan sampai dua tahun. Artinya apa? setelah
periode tersebut berarti harus ada vaksinasi lagi," pungkas dia. (tribun network/genik)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas