Usai Libur Panjang, Tim Mitigasi IDI: Waspadai Lonjakan Kasus Covid Dua Minggu ke Depan
Ketua Tim Mitigasi PB IDI Dr Adib Khumaidi, SpOT memprediksi lonjakan kasus Covid yang akan terlihat dalam dua pekan kedepan.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Tim Mitigasi PB IDI Dr Adib Khumaidi, SpOT memprediksi lonjakan kasus Covid yang akan terlihat dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 2 (dua) minggu mendatang.
Ia mengatakan, aktivitas masyarakat khususnya pada libur akhir pekan (long weekend) yang padat dan sebagian besar mengabaikan protokol kesehatan, akan berpotensi memicu lonjakan kasus Covid yang akan terlihat dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 14 hari lagi.
Pada libur akhir pekan panjang seperti sebelumnya pada periode bulan Mei terjadi lonjakan kasus 41 persen dan bulan Agustus sebesar 21 persen dengan peningkatan rata-rata tes perorangan sepekan sebesar 20 persen.
"Yang perlu diwaspadai terutama adalah OTG (Orang Tanpa Gejala) yang berpotensi menularkan pada orang lain tanpa disadari.
Baca juga: Alasan Jerinx Sebut IDI Kacung WHO, Ini Masalah Nyawa dan Rakyat yang Tak Mampu Bayar Rapid
Baca juga: Epidemiolog Kritik Pejabat yang Liburan Saat Pandemi, Bukan Contoh yang Tak Baik untuk Masyarakat
Liburan meningkatkan mobilitas manusia, semakin tinggi mobilitas akan meningkatkan transmisi virus," ujar dia dalam keterangannya Selasa (3/11/2020).
IDI meminta masyarakat untuk sabar, sadar dan mempunyai daya juang dalam upaya-upaya penanganan pandemi Covid-19 ini dengan berpartisipasi aktif melakukan testing Covid-19 agar dapat melindungi dirinya sekaligus juga orang disekitar.
Tim Mitigasi IDI mengumumkan per 3 November 2020, tenaga medis yang wafat akibat Covid-19, dari Maret hingga Oktober ini, terdapat total 161 petugas medis yang wafat akibat terinfeksi Covid-19, yang terdiri dari 152 dokter dan 9 dokter gigi.
Para dokter yang wafat tersebut terdiri dari 82 dokter umum (4 guru besar), dan 68 dokter spesialis (6 guru besar), serta 2 residen yang berasal dari 18 IDI Wilayah (provinsi) dan 69 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).
Berdasarkan data propinsi,
Jawa Timur 33 dokter,
Sumatra Utara 23 dokter,
DKI Jakarta 24 dokter,
Jawa Barat 12 dokter,
Jawa Tengah 10 dokter,
Sulawesi Selatan 7 dokter,
Banten 6 dokter,
Bali 5 dokter,
Kalimantan Selatan 4 dokter,
DI Aceh 4 dokter,
Riau 4 dokter, K
alimantan Timur 4 dokter,
Sumatra Selatan 3 dokter,
Kepulauan Riau 2 dokter,
DI Yogyakarta 2 dokter,
Nusa Tenggara Barat 2 dokter,
Sulawesi Utara 2 dokter,
Papua Barat 1 dokter,
Sumatra Barat 1 dokter,
Bengkulu 1 dokter, dan masih ada dua dokter menunggu verifikasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.