Satgas Covid-19 Kembali Ingatka Pentingnya Disiplin 3M Saat PSBB Transisi
Wiku Adisasmito mengatakan, dalam masa PSBB transisi yang diterapkan pemerintah daerah, bukan berarti daerah tersebut sudah sepenuhnya bebas covid-19.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan, dalam masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi yang diterapkan pemerintah daerah, bukan berarti daerah tersebut sudah sepenuhnya terbebas dari Covid-19.
Wiku menjelaskan, bahwa PSBB transisi diterapkan karena terjadi perkembangan penanganan kearah yang baik dalam suatu daerah.
Hal itu disampaikan Wiku saat keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 melalui siaran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (12/11/2020).
Baca juga: Vaksin Pfizer Diklaim Efektif Kurangi Gejala Covid-19, Bakal Masuk Indonesia? Ini Jawaban Satgas
Baca juga: Waspada Gelombang Kedua Pandemi, Satgas Imbau Jangan Lengah, Tingkatkan Disiplin Protokol Kesehatan
"PSBB transisi didasarkan pada perkembangan penanganan yang sudah lebih baik, tercermin dari menurunnya kasus positif, meningkatnya angka kesembuhan dan angka kematian yang dapat ditekan," kata Wiku Adisasmito.
Pada tahap PSBB transisi, kegiatan masyarakat harus tetap berpedoman pada protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Serta ketentuan lainnya yang bertujuan memutus mata rantai penularan Covid-19.
"Tahap PSBB transisi masyarakat tetap harus berpedoman pada 3M serta ketentuan lainnya bertujuan memutus mata rantai penularan," imbuh Wiku.
Baca juga: Alasan Protokol 3M Dijalankan Meski Ada Vaksin Covid-19
Baca juga: 1.620 Relawan Jalani Uji klinik 1 dan 2 Vaksin Covid-19 Sinovac, Bagaimana Kondisi Mereka?
Satgas Covid-19 daerah juga diminta mempertimbangkan pembukaan sektor utammanya yang berisiko menciptakan kerumunan.
"Oleh karena itu, tahapan prinsip pembukaan sektor berdasarkan Covid-19 ini, perlu sangat hati-hati serta terus dievaluasi keadaannya di lapangan," jelas Wiku.
Satgas Penanganan Covid-19 juga berharap masyarakat jangan egois dengan tidak berkerumun.
Karena dengan berkerumun dapat membawa malapetaka di masa pandemi ini.
Wiku juga meminta masyarakat harus menghindari kerumunan karena menyulitkan untuk menjaga jarak apalagi tidak menggunakan masker. Maka risiko penularan sangat besar.
Penularan kasus Covid-19 yang tinggi dalam suatu daerah, juga mencerminkan masyarakat yang masih lengah dan tidak menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Untuk itu Wiku kembali berpesan agar masyarakat tidak lupa menerapkan 3M dalam kesehariannya guna mencegah tertular atau menularkan virus Covid-19.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).