Bima Arya: Lebih Berbahaya Lagi, 50 Persen Warga Bogor Antara Percaya dan Tidak Covid-19
Meski begitu, teryata jumlah masyarakat yang tidak percaya adanya virus Corona masih tinggi.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Per 3 Desember 2020, angka Covid-19 menembus rekor baru dengan 8.369 kasus.
Meski begitu, teryata jumlah masyarakat yang tidak percaya adanya virus Corona masih tinggi.
Wali Kota Bogor Bima Arya bahkan mengatakan, di wilayahnya belasan persen masyarakatnya masih percaya Covid-19 merupakan teori konspirasi.
Hal itu disampaikan Bima saat dialog bertajuk Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan! yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Rekor 8 Ribu Kasus Harian Covid-19, Epidemiolog: Pemerintah Harus Lebih Serius
"Ada 19 persen dari Warga Bogor yang percaya Covid itu teori konspirasi, 29 persen percaya," kata Bima.
Menurut Bima, yang lebih berbahayanya lagi, ada sekitar 50 persen warga Bogor yang antara percaya dan tidak terhadap bahaya Covid.
"Kalau dalam politik itu sering disebut swingvoters, tergantung siapa yang ngomong," ucapnya.
Baca juga: Luncurkan Tim Pemburu Covid-19 Bersama Kapolda Metro, Pangdam Jaya: Jangan Takut Tegakkan Hukum
Bima menambahkan, ada kemungkinan warga Bogor percaya dengan sejumlah sumber. Mulai dari tokoh agama hingga artis.
Maka dari itu, menurut Bima, sudah saatnya Satgas bersama pemerintah daerah bersinergi untuk menciptakam model komunikasi yang bisa diterima masyarakat secara luas.
"Ini setiap momen itu ada polanya ada model komunikasi harus selalu kita perbaiki," jelasnya.