Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar EpidemiologI Sebut Prinsip Dasar Vaksinasi adalah Sukarela

Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menegaskan, prinsip dasar vaksinasi adalah diberikan gratis dan bersifat sukarela.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Pakar EpidemiologI Sebut Prinsip Dasar Vaksinasi adalah Sukarela
Surya/Ahmad Zaimul Haq
Petugas medis melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. Surya/Ahmad Zaimul Haq 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Epidemiolog Universitas Griffith Australia Dicky Budiman menegaskan, prinsip dasar vaksinasi adalah diberikan gratis dan bersifat sukarela.

Artinya tidak boleh ada paksaan atau mandatory bagi masyarakat untuk mengikutinya.

Berkaca dari prinsip tersebut, negara maju yang menerapkannya berhasil dalam program vaksinasi seperti Singapura dan Kanada.

Baca juga: Vaksin Sinovac Sudah Disitribusikan ke Daerah, Vaksinasi Tuggu Fatwa MUI Tentang Kehalalan Sinovac

Baca juga: Wapres Maruf Amin Tak Ikut Vaksin Covid-19 Tahap Awal, Ini Kriteria yang Perlu Divaksinasi

"Prinsip dasar program vaksin dalam konteks pandemi dua itu (gratis dan sukarela). WHO menegaskan vaksinasi ini enggak boleh bersifat mandatory dan ini diikuti oleh banyak negara maju negara yang berhasil mengendalikan pandemi," ujar dia kepada Tribunnews.com, Rabu (6/1/2020).

Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman
Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman (Tangkapan Layar YouTube Kompas TV)

Menurutnya, jika ada paksaan maka ada hak asasi yang dilanggar, sehingga dikhawatirkan program vaksinasi tidak berjalan baik.

Meskipun program vaksinasi harus mencapai 70 persen dari total penduduk, namun prinsip sukarela harus dijunjung tinggi.

Berita Rekomendasi

"Tenaga kesehatan dan profesi esensial lain, mereka tetap punya hak kesehatan termasuk hak terhadap informasi dari faktor strategi komunikasi risiko.

Baca juga: Vaksin yang Mau Disuntikan ke Jokowi Belum Dapat Izin UEA, Epidemiolog: Patuhi Prosedur

Dua prinsip dasar ini didukung oleh literatur dan fakta sejarah," ungkap Dicky.

Dicky melanjutkan, dengan menerapkan prinsip sukarela angka maksimal sulit sulit tercapai, maka strategi komunikasi risiko vaksinasi yang tepat dan efektif harus diterapkan.

"Informasi yang lengkap harus sampai ke masyarakat termasuk populasi yang maksimal yang divaksin. Sehingga tahu apa-apa manfaat vaksin ini. Kemudian juga meluruskan dan menjelaskan info yang tidak benar secepat mungkin dan sejelas mungkin. Jadi semua informasi yang ada jelas," tutur dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas