Usai Divaksin, Presiden Jokowi Berkegiatan Seperti Biasa: ''Tidak Terasa sama Sekali''
Usai disuntik vaksin Covid-19 sekitar pukul 9.42 Wib, Presiden berkegiatan seperti biasa. Salah satunya berbincang dengan Menteri Sekretaris Negara
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah disuntik vaksin Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, (13/1/2021).
Presiden menjadi orang pertama yang menerima vaksinasi massal secara gratis.
Usai disuntik vaksin Covid-19 sekitar pukul 9.42 Wib, Presiden berkegiatan seperti biasa. Salah satunya berbincang dengan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
Sebelumnya usai disuntik, Presiden mengikuti proses observasi terlebih dahulu untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kejadian Ikutan Pasca-imunasisi (KIPI). Proses observasi tersebut dilakukan di Ruang Oval, Istana Merdeka, selama sekitar 30 menit.
Untuk diketahui sekitar pukul 09.36 WIB, presiden mengikuti proses vaksinasi. Presiden yang mengenakan kemeja putih lengan pendek, tampak berjalan menuju teras Istana Merdeka yang telah ditata seperti tempat simulasi vaksinasi di puskesmas beberapa waktu lalu.
Sebelum disuntik vaksin, Presiden terlebih dahulu melakukan pendaftaran dan verifikasi data, serta penapisan kesehatan, antara lain pengukuran suhu tubuh dan tekanan darah.
Hasil penapisan kesehatan oleh petugas menunjukkan suhu tubuh Presiden saat diperiksa adalah 36,3 derajat celcius dan tekanan darah 130/67 mmHg.
Presiden juga menjawab sejumlah pertanyaan seputar riwayat kesehatan hingga dinyatakan sehat dan layak mengikuti vaksinasi.
Baca juga: Perwakilan Buruh dan Pedagang Ikut Vaksinasi Covid-19 Perdana di Istana Merdeka
Kepala Negara kemudian menuju meja berikutnya di mana proses penyuntikan dilakukan.
Adapun yang bertindak selaku vaksinator presiden adalah Wakil Ketua Dokter Kepresidenan, Prof. dr. Abdul Muthalib, Sp.PD-KHOM dengan dibantu seorang asisten yang mempersiapkan peralatan.
Vaksinator tampak menyuntikkan vaksin di lengan kiri Presiden Jokowi, sekitar pukul 09.42 WIB.
Proses penyuntikan pun berlangsung singkat. Lengan kiri atas presiden yang akan menjadi titik penyuntikan diolesi alkohol terlebih dahulu.
"Bagaimana, Pak?" tanya vaksinator.
"Tidak terasa sama sekali," jawab Presiden.
Untuk diketahui, vaksin yang disuntikkan kepada Presiden adalah vaksin CoronaVac buatan Sinovac Life Science Co.Ltd. yang bekerja sama dengan PT. Bio Farma (Persero).
Vaksin tersebut telah melalui sejumlah uji klinis yang melibatkan 1.620 relawan di Bandung.
Vaksin tersebut juga telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan telah dinyatakan suci dan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga dapat digunakan untuk program vaksinasi di Indonesia.
Vaksin Sinovac membutuhkan dua kali penyuntikan masing-masing sebanyak 0,5 mililiter dengan jarak waktu 14 hari. Untuk itu, para penerima vaksin akan mendapatkan kartu vaksinasi dan diingatkan untuk kembali menerima vaksin untuk kedua kalinya.
Sebelumnya, saat memberikan keterangan pada Rabu, 16 Desember 2020 di Istana Merdeka, Jakarta, Presiden menegaskan bahwa Kepala Negara akan menjadi penerima vaksin Covid-19 pertama kali. Hal ini untuk menepis keraguan masyarakat akan keamanan vaksin yang disediakan.
“Saya juga ingin tegaskan lagi, nanti saya yang akan menjadi penerima pertama divaksin pertama kali. Hal ini untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada masyarakat bahwa vaksin yang digunakan aman,” kata Presiden saat itu.