Tisu Basah yang Mengandung Kandungan Alkohol yang Bisa Menghilangkan Virus di Tangan
Biasanya tisu basah untuk bayi tidak ada alkoholnya, itu yang tidak bisa menggantikan mencuci tangan dengan sabun
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Wartakotalive.com, Lilis Setyaningish
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bila faceshield tidak bisa menggantikan masker, handsanitizer bisa menggantikan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir.
Selain handsanitizer, untuk menggantikan sabun dan air mengalir banyak warga memilih menggunakan tisu basah.
Namun, tidak semua tisu basah bisa menggantikan handsanitizer.
Hanya tisu basah yang mengandung alcohol saja yang bisa menghilangkan virus yang menempel di tangan.
“Biasanya tisu basah untuk bayi tidak ada alkoholnya. Itu yang tidak bisa menggantikan mencuci tangan dengan sabun. Tapi tisu basah yang ada alkoholnya bisa seperti handsanitizer,” papar dokter Santi dalam bincang KG dengan tema ‘tetap waspada walau ada vaksin Covid-19’, Rabu (13/1/2021).
Berikut hal-hal yang kadang dianggap sepele namun mempengaruhi keakuratan pembersihan mencuci tangan.
Baca juga: Raffi Ajak Masyarakat Tidak Usah Takut Lakukan Vaksinasi
1. Sehabis mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer ditiup pakai mulut untuk mengeringkan.
Menurut dokter Santi menjadi tidak efektif lagi karena memindahkan udara pernafasan yang akan mengotori tangan lagi.
2. Mencuci tangan hanya di telapak tangan saja, padahal mencuci tangan yang benar adalah selama sekitar 20 detik di permukaan tangan, punggung tangan, sela-sela serta kuku.
3. Handsanitizer tidak bisa untuk menyemprot ruangan seperti disenfektan. Udara tidak bisa steril dengan handsanitizer.
Baca juga: VIRAL Aksi Pria Beri Kado Dibungkus Kardus di Pernikahan Teman, Berisi Uang Receh hingga Tisu Magic
4. Sebaiknya membawa sabun cair sendiri, pasalnya di tempat umum, sabun cair yang disedikan kerap terlalu banyak diencerkan sehingga menjadi sangat encer dan menjadi tidak efektif lagi untuk membersihkan tangan dari kuman dan virus.
5. Tidak disarankan menggunakan sabun batang untuk digunakan bersama-sama.
6. Air yang digunakan harus mengalir bukan diobok-obok di wadah sehingga air kotor bekas kuman masih bisa menempel di tangan karena virusnya tidak berpindah. Bila tidak ada kran, gayung atau tempat mengambil air dijadikan air mengalir.
7. Bila ada menggunakan cincin, buka dulu cincinnya agar semuanya tercuci tanpa tertinggal.
Menjaga Jarak
Menjaga jarak jadi hal penting apalagi sedang tidak menggunakan masker.
Hal ini seringkali diabaikan saat sedang kumpul dengan teman atau keluarga. Bila tidak bisa menjaga jarak ideal sekitar 2 meter, menggunakan masker jadi hal wajib dilakukan. (Lis)