Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penjelasan Kemenkes soal Bupati Sleman yang Positif Covid-19

Kementerian Kesehatan menerangkan, vaksin Sinovac adalah vaksin berisi virus mati atau inactivity, jadi hampir tidak mungkin

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Penjelasan Kemenkes soal Bupati Sleman yang Positif Covid-19
Dok Pemkab Sleman
Bupati Sleman, Sri Purnomo menjalani rapid tes antigen sebelum menerima vaksin COVID-19, Rabu (13/01/2021). 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Bupati Sleman Sri Purnomo mengumumkan dirinya positif Covid-19.

Diketahui, Sri Purnomo sudah melakukan vaksinasi Covid-19 untuk suntikan pertama pada tanggal 14 Januari 2021, namun ia belum mendapatkan suntikan kedua.

Kementerian Kesehatan pemberian penjelasannya terkait hal itu.

Baca juga: Setelah Disuntik Vaksin, Risiko Terpapar Covid-19 Tetap Ada, Begini Penjelasan Dokter

Dalam keterangan Kemenkes yang dikutip Tribunnews.com, Jumat (22/1/2021), Sri Purnomo memiliki kemungkinan saat divaksinasi berada dalam masa inkubasi Covid-19.

dr Siti Nadia Tarmizi, MPH Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan menerangkan, vaksin Sinovac adalah vaksin berisi virus mati atau inactivity, jadi hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi.

Baca juga: Setelah Disuntik Vaksin, Risiko Terpapar Covid-19 Tetap Ada, Begini Penjelasan Dokter

“Jika melihat rentang waktu dari bapak bupati maka sangat mungkin pada saat bapak bupati divaksinasi beliau ini berada dalam masa inkubasi COVID-19 di mana tentunya sudah terpapar virus COVID-19 tapi tidak menunjukkan gejala,” kata dr. Nadia

BERITA REKOMENDASI

“Secara alamiah waktu antara terpapar virus dan munculnya gejala atau load virus itu adalah sedang tinggi-tingginya sekitar pada 5 sampai dengan 6 hari. Hal ini adalah waktu yang pas karena beliau divaksinasi pada tanggal 14 Januari sementara hasil pemeriksaan swab beliau positif di tangangal 20 Januari,” tambah dia.

Baca juga: Pengembang Properti Yakin Program Vaksinasi Bisa Perbaiki Pemasaran

dr.Nadia mengatakan, vaksinasi Covid-19 membutuhkan 2 kali dosis penyuntikan. Suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal yang selanjutnya akan dilanjutkan dengan suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk.

Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa yang akan datang.

Suntikan kedua berfungsi sebagai booster untuk membentuk antibodi secara optimal dan imunitas. Ini baru akan terbentuk secara baik setelah 3 minggu suntikan kedua.

“Untuk itu perlu dipahami bersama meskipun kita sudah divaksinasi COVID-19 masih ada risiko terpapar virus COVID-19, namun tentunya diharapkan vaksin ini akan dapat mengurangi kemungkinan sakit,” ucap dr. Nadia.

Baca juga: Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19 Gratis di pedulilindungi.id, Siapkan NIK KTP!


Proses pemberian vaksinasi tetap dilakukan seperti yang sudah ditargetkan bagi seluruh masyarakat.

Dr. Nadia berpesan dengan adanya vaksinasi semua masyarakat masih punya kewajiban untuk menjalankan protokol kesehatan karena selain tetap harus menjaga diri juga masih butuh waktu bersama-sama bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk bisa mencapai kekebalan kelompok.

“Kami ingin menyampaikan bahwa kami turut prihatin dengan Bupati Sleman yang saat ini Bapak Sri Purnomo yang dinyatakan diketahui positif COVID-19. Kami sampaikan kondisi beliau saat ini baik dan tidak menunjukkan gejala apapun. Beliau saat ini hampir berusia 60 tahun dan beliau sedang melakukan isolasi Mandiri di rumah dinas,” kata dr. Nadia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas