Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masyarakat Indonesia Masih Anggap Corona Aib, Banyak yang Malu Umumkan Terpapar Covid-19

Masyarakat menganggap jika terinfeksi virus Covid-19 adalah sebuah aib yang sangat memalukan.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Masyarakat Indonesia Masih Anggap Corona Aib, Banyak yang Malu Umumkan Terpapar Covid-19
Freepik
ilustrasi virus corona 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pandemi Covid-19 selalu menjadi isu yang tiada habis dibicarakan.

Namun selain dihindari penularannya, virus ini juga menghadirkan stigma negatif di masyarakat.

Hal ini diungkapkan oleh dr. Dewi Yennita Sari SpPK dalam Talkshow Keluarga Sehat di akun Instagram @radiokesehatan.

Masyarakat menganggap jika terinfeksi virus Covid-19 adalah sebuah aib yang sangat memalukan.

Sehingga masyarakat merasa malu dan enggan melakukan pemeriksaan untuk pengecekan.

Baca juga: Menko PMK Minta Media Massa Bantu Luruskan Misinformasi soal Penanganan Covid-19

Baca juga: Kontak Dengan Pasien Covid-19, Langsung Swab? Kapan Waktu Tepat Tes Deteksi Corona? Ini Kata Ahli

Padahal terbuka pada publik terkait Covid-19 ini sangatlah penting.

Berita Rekomendasi

Selain petugas kesehatan dapat melakukan penanganan yang lebih cepat, juga bisa membantu untuk memutus mata rantai penularan Covid-19 ini.

"Jadi ketika ada yang positif bisa langsung diberi tahu siapa saja yang pernah kontak dengannya. Jadi bisa menghindari ada kontak langsung dengan orang lain," ucapnya, Selasa (9/2/2021).

Selain itu menurut dr. Dewi Yennita, masyarakat selain merasa malu, juga kurang peduli (aware) terhadap gejala ringan.

Remehkan Gejala Ringan

ILUSTRASI - Gejala Covid-19 pada anak berbeda dengan orang dewasa.
ILUSTRASI - Gejala Covid-19 pada anak berbeda dengan orang dewasa. (pixabay.com)

Kadang ada yang mengenyampingkan sehingga tidak melakukan pemeriksaan karena dirasa hanya batuk atau demam biasa.

Padahal, pemerintah sudah memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk melakukan pemeriksaan.

dr. Dewi Yennita mencontohkan jika puskesmas sudah menyediakan pemeriksaan tes antigen dan PCR. Hasil dari tes tersebut nantinya akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis.

Di sisi lain, dr. Dewi Yennita mengatakan pemerintah dan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 juga terus berupaya meningkatkan kapasitas pemeriksaan laboratorium di seluruh Indonesia.

Terutama di daerah-daerah yang jauh dari akses kesehatan.

"Tinggal bagaimana masyarakat meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya pemeriksaan untuk pengecekan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas