Epidemiolog Nilai PPKM Tak Efektif Perangi Corona, Pengetatan Bohong, Masyarakat Berjuang Sendiri
Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro dinilai epidemiolog seperti berbohong.
Editor: Anita K Wardhani
![Epidemiolog Nilai PPKM Tak Efektif Perangi Corona, Pengetatan Bohong, Masyarakat Berjuang Sendiri](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/spanduk-kawasan-zona-merah-covid-19-terpasang-di-jalan-paseban_20210210_101206.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro dinilai epidemiolog seperti berbohong.
Epidemiolog Universitas Indonesia Pandu Riono setuju dengan apa yang dikatakan Presiden Joko Widodo bahwa PPKM sama sekali tidak efektif menekan laju penularan Covid-19, termasuk di wilayah Jabodetabek.
Ia menilai PPKM seolah telah melakukan pengetatan dengan serius, padahal bohong.
"Nggak usah ada PPKM. Menurut saya udah stop aja dan sekarang fokus pada pelibatan masyarakat aja. Karena buat apa pengetatan tapi bohongan," kata Pandu saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).
Baca juga: Ingin Tangsel Keluar dari Zona Merah, Airin Siap Berlakukan PPKM Mikro
Baca juga: Epidemiolog: PPKM Skala Mikro Tak Membawa Pengendalian Kasus Covid-19 di Indonesia Menjadi Landai
Pandu mengatakan, masyarakat saat ini sudah tidak bisa mengharapkan kebijakan pemerintah untuk menekan laju penularan Covid-19.
Paling penting saat ini, kata Pandu, masyarakat harus sadar diri dan berjuang sendiri untuk tidak tertular dan menularkan Covid-19.
![Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), dr.Pandu Riono pada webinar yang diselenggarakan ILUNI UI, Rabu (27/1/2021)](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/drpandu-riono-vaksin-nih3.jpg)
"Jadi peran serta masyarakat sekarang penting, karena masyarakat sudah nggak bisa ngarepin pemerintah berbuat sesuatu yang bisa mencegah penularan di masyarakat," tutur Pandu.
Dia juga keras mengkritik pemerintah yang membentuk Komite Percepatan Ekonomi Nasional (KPEN) di masa pandemi Covid-19.
Pasalnya, KPEN dinilai sebagai biang kekacauan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 saat ini.
Menurut Pandu, sebaiknya KPEN dibubarkan karena menjadi racun dalam pengambilan kebijakan penanganan Covid-19.
"Saya bilang KPEN kan bubarkan saja, karena sudah toksit karena sudah diracuni dengan kepentingan-kepentingan bukan pandemi," kata Pandu.
(Kompas.com/Singgih Wiryono)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PPKM Tak Efektif, Epidemiolog: Pengetatan, tapi Bohongan",