TNI Jadi Tracer Covid-19, PKS: Pendekatan ke Masyarakat harus Santun dan Persuasif
Sukamta mengingatkan, Panglima TNI agar pendekatan yang dilakukan tetap mengedepankan aspek kemanusiaan dan demokratis.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Fraksi PKS Sukamta, menyambut baik terkait langkah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan mengerahkan 29.736 prajurit TNI untuk menjadi tracer atau pelacak penyebaran Covid-19.
Dalam pelaksanaannya, Sukamta mengingatkan, Panglima TNI agar pendekatan yang dilakukan tetap mengedepankan aspek kemanusiaan dan demokratis.
"Pendekatan ke masyarakat harus tetap dengan santun, persuasif dan edukatif. Jangan sampai nanti pada level tertentu, pendekatan yang ditempuh represif yang justru bisa menimbulkan masalah baru, alih-alih menyelesaikan masalah di tengah pandemi," kata Sukamta melalui keterangannya, Kamis (11/2/2021).
Wakil Ketua Fraksi PKS ini juga menekankan, pemerintah harus punya konsep tracing tersebut.
Baca juga: Libur Panjang Imlek, Polri Bakal Gelar Tes Swab Antigen Secara Acak di Sejumlah Rest Area
Misalnya, pemerintah harus mampu memprediksi angka berapa orang yang akan terkena target tracing ini.
Jika tracing dihitung hingga 72 jam ke belakang sejak seorang pasien dinyatakan positif, maka sudah bisa diperkirakan berapa banyak orang yang kontak erat yang terkena tracing.
"Dari angka ini prosedur apa yang harus dilakukan jika ternyata dari hasil tracing, warga yang terdeteksi positif menjadi meroket. isalnya, apakah sudah disiapkan tempat untuk isolasi pasien secara cukup?," ucapnya.
Baca juga: Polda Metro Siapkan Layanan Swab Antigen Gratis di Tiap Polsek untuk Warga Kurang Mampu
"Itu semua tadi harus dipikirkan dan disiapkan. Ini lagi pandemik, jadi semuanya harus dilakukan secara hati-hati dan terukur, karena anggaran juga terbatas. Jangan sampai program ini tidak berjalan efektif sebagaimana mestinya," pungkas Sukamta.