Virus Corona
Presiden Ghana Jadi Yang Pertama Terima Suntikan Vaksin Covax di Dunia
Presiden Ghana Nana Akufo-Addo pada hari Senin kemarin menjadi penerima vaksin cCovid-19) pertama di dunia melalui Covax yang difasilitasi WHO.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, ACCRA - Presiden Ghana Nana Akufo-Addo pada hari Senin kemarin menjadi penerima vaksin virus corona (Covid-19) pertama di dunia melalui Covax yang difasilitasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Covax adalah skema global untuk mendapatkan atau mendistribusikan inokulasi secara gratis untuk negara-negara miskin.
Dikutip dari laman Africa News, Rabu (3/3/2021), negara-negara kaya telah menguasai sebagian besar vaksin untuk penduduk mereka, namun banyak negara miskin yang masih menunggu untuk mendapatkan dosis vaksin pertama mereka.
"Penting bagi saya untuk memberikan contoh kepada rakyat, bahwa vaksin ini aman. Ya caranya dengan menjadi yang pertama mengalaminya, sehingga semua orang di Ghana dapat merasa nyaman menggunakan vaksin ini," kata Akufo-Addo, sebelum menerima suntikan vaksin Oxford-AstraZeneca.
Baca juga: Menkes Sebut Mutasi Virus Corona B117 Lebih Menular, Lebih Fatal atau Tidak? Vaksin Ampuh Mengatasi?
Baca juga: Vaksin Buatan India, COVAXIN Ditolak Pekerja Kesehatan Lokal dan Diragukan Kemanjurannya
Baca juga: COVAX Kirimkan Vaksin Virus Corona Pertama ke Ghana
Selain dirinya, sang istri, Rebecca Akufo-Addo juga menerima suntikan tersebut, satu hari sebelum 600.000 dosis didistribusikan kepada rakyat di seluruh negeri.
Sebelumnya, Otoritas Makanan dan Obat Ghana pada bulan lalu telah menyetujui penggunaan vaksin buatan India dan Sputnik V milik Rusia.
Hal itu karena pemerintah Ghana menargetkan 20 dari 30 juta populasinya harus divaksinasi pada akhir tahun ini.
Pada Rabu lalu, Ghana menjadi negara pertama yang menerima vaksin dari Covax, dipimpin oleh Gavi the Vaccine Alliance, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Koalisi untuk Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI).
Sekitar 145 negara yang berpartisipasi telah ditetapkan untuk menerima 337,2 juta dosis pada pertengahan tahun ini.
Angka itu diharapkan naik hingga 27 persen di negara-negara berpenghasilan rendah pada akhir Desember 2021.
Perlu diketahui, Ghana telah mencatat 84.023 kasus Covid-19 dan 607 kematian sejak dimulainya pandemi.
Meskipun angka sebenarnya diyakini lebih tinggi dari yang tercatat, hal ini karena kurangnya proses testing.
Sekolah di negara itu pun telah dibuka kembali pada Januari lalu, setelah ditutup selama 10 bulan.
Namun pertemuan sosial secara besar-besaran masih dilarang, perbatasan darat dan laut pun tetap ditutup sejak Maret 2020.
Program vaksinasi di Ghana memang sudah mulai dilakukan, namun Akufo-Addo menyampaikan bahwa semua pembatasan yang diterapkan saat ini masih akan tetap dilanjutkan untuk menekan angka penyebaran virus tersebut.