Thailand Tunda Vaksinasi, Indonesia Tetap Pakai AstraZeneca, Efektif atau Tidak? Ini Kata Pakar
Thailand memutuskan menunda vaksinasi virus corona (Covid-19) yang memakai vaksin Oxford-AstraZeneca. Bagaimana Indonesia?
Editor: Anita K Wardhani
Respons kesehatan masyarakat Thailand terhadap pandemi secara umum dianggap berhasil, dengan populasi 69 juta, negara itu dilaporkan hanya mencatat 26.679 kasus positif Covid-19 dan 85 kematian.
Indonesia Tetap Pakai, AstraZeneca Dialokasikan untuk Tahap Kedua
Bagaimana di Indonesia?
Meski disejumlah negara melakukan penangguhan penggunaan vaksin AstraZeneca, Indonesia bersikap sebaliknya.
Juru bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca akan dialokasikan untuk vaksinasi tahap kedua yakni kelompok lansia dan petugas pelayanan publik.
Indonesia disebut Nadia tetap akan menggunakannya karena merujuk pada Badan POM yang belum memberikan perubahan atas penggunaan darurat dari vaksin AstraZeneca.
Diketahui, Badan BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin AstraZeneca, Selasa (9/3) lalu.
"Sampai saat ini Badan POM belum memberikan perubahan atas penggunaan darurat dari vaksin AstraZeneca. Jadi kita tentunya akan tetap menggunakan vaksin ini sesuai dengan yang saat ini adalah menjadi sasaran kita yaitu adalah tahap kedua untuk lansia dan petugas pelayanan publik," ungkap Nadia dalam diskusi virtual bertajuk 'Pemantauan Genomik Varian Baru SARS-Cov2 di Indonesia', Jumat (12/3/2021).
Ia menegaskan, BPOM merupakan badan yang berkompeten dan independen, yang telah dipercaya penuh serta memiliki sejarah panjang terkait izin edar maupun penggunaan vaksin dan obat di Indonesia.
"Nanti kalau memang ada perubahan dari peruntukan atau kita sebut sebagai indikasi vaksin ini tentunya akan kita ubah dalam pelaksanaannya," terang dia.
Menurutnya, dalam penetapan izin penggunaan darurat vaksin AstraZeneca, aspek keamanan tentu telah dikaji.
"Kita ingin menyampaikan bahwa kalau sudah ada penggunaan izin darurat ini artinya aspek keamanan penggunaan vaksin ini sudah dikaji oleh ahli dibidangnya," tuturnya.
Diketahui, sebanyak 1.113.600 dosis vaksin yang didapat Indonesia melalui jalur multilateral Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI)/COVAX) itu tiba di Indonesia pada Senin (8/3).
Pendapat Pakar, Semua Vaksin Sama Efektifnya
Pakar imunisasi dr.Elizabeth Jane Soepardi,MPH, mengatakan, pada prinsipnya semua vaksin sama efektifnya, dimana semua produsen vaksin mengikuti aturan yang sama dan harus lulus uji WHO.