Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

UPDATE Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia per 31 Maret: Tambah 5.937 Kasus Positif, Total 1.511.712

Simak perkembangan kasus corona di Indonesia hari ini, Rabu (31/3/2021) tambahan di Indonesia mencapai 5.937 kasus positif, total menjadi 1.511.712

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Gigih
zoom-in UPDATE Jumlah Kasus Covid-19 di Indonesia per 31 Maret: Tambah 5.937 Kasus Positif, Total 1.511.712
Freepik
Simak perkembangan kasus corona di Indonesia hari ini, Rabu (31/3/2021) tambahan di Indonesia mencapai 5.937 kasus positif, total menjadi 1.511.712 

TRIBUNNEWS.COM - Jumlah kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia masih bertambah setiap harinya.

Dikutip dari data situs covid19.go.id, hingga Rabu (31/3/2021), total sudah ada 1.511.712 kasus Covid-19 di Indonesia.

Tiga hari sebelumnya, penambahan kasus berada di angka 4-5 ribu.

Hari ini Rabu (31/3/2021), kasus positif corona bertambah sebanyak 5.937 pasien.

Baca juga: Pemerintah Wajibkan Sekolah Dibuka Setelah Vaksinasi Guru Rampung

Baca juga: Target Vaksinasi Guru Rampung Akhir Juni Agar Belajar Tatap Muka Terbatas Digelar Juli

Kabar baiknya, pasien sembuh hari ini bertambah sebanyak 5.635 orang.

Jumlah angka kesembuhan berjumlah 1.348.330 orang.

Adapun kasus kematian bertambah 104 jiwa pada hari ini.

Berita Rekomendasi

Penambahan kasus kematian itu membuat jumlah kasus berujung kematian menjadi 40.858.

Pencegahan Covid-19 pada Level Individu dan Masyarakat

Warga tengah mencuci tangan menggunakan wastafel publik di Kawasan Sea World, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (3/1/2020). Sea World Ancol terus menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung dengan terus mengedepankan 3M saat akan masuk ke area Aquarium raksasa. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Warga tengah mencuci tangan menggunakan wastafel publik di Kawasan Sea World, Ancol, Jakarta Utara, Minggu (3/1/2020). (WARTA KOTA/WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Dikutip dari kemkes.go.id  berikut cara pencegahan Covid-19 pada level individu dan masyarakat:

A. Pencegahan Level Individu

Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah COVID-19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal dan rumah dengan cara:

a. Mencuci tangan lebih sering menggunakan sabun dan air setidaknya 20 detik atau pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer), serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung, batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan.

b. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang belum dicuci.

c. Jangan berjabat tangan.

d. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit.

e. Tutupi mulut saat batuk dan bersin menggunakan lengan atas bagian dalam atau memakai tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan.

f. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di rumah setelah bepergian.

g. Bersihkan dan berikan disinfektan secara berkala pada benda-benda yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja, kursi, dan lain-lain), gagang pintu, dan lain-lain.

Capaian Vaksinasi Covid-19 Lansia Rendah, Penyebabnya Kekhawatiran Anggota Keluarga

Cakupan vaksinasi Covid-19 untuk kelompok lansia terhitung rendah.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut kekhawatiran anggota keluarga menjadi satu penyebabnya.

Kaum muda terutama anak, cenderung merasa takut ada efek samping jika orangtua mereka menerima vaksin.

Hal itu disampaikan Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, dalam diskusi virtual FMB 9, Rabu (31/3/2021).

"Pada umumnya yang khawatir itu anak-anaknya. Saya dapat WA (whatApps) dari teman-teman di dinkes. Mereka sudah datang ke apartemen-apartemen, door to door, janjian tapi itu yang datang 25 % saja, yang mau datang karena kebanyakan itu proteksi anak-anaknya," ungkap Maxi Rein, diberitakan Tribunnews sebelumnya, Rabu (31/3/2021).

Padahal, pemerintah telah memastikan vaksin yang diberikan merupakan vaksin terbaik yang telah diuji keamanan dan khasiatnya.

"Kita sosialisasikan terus bahwa ternyata ada yang sudah 100 tahun lebih tidak apa-apa (setelah divaksinasi)," ungkapnya.

Baca juga: Klaster Aerobik dan Dharma Wanita di Kabupaten Tegal Tularkan Covid -19 ke 50 Orang, Satu Meninggal

Justru ungkap Maxi, pemberian proteksi yang benar kepada lansia adalah dengan mengikutsertakan lansia dalam vaksinasi, sebagai upaya pencegahan dari hal fatal jika terinfeksi Covid-19.

Dari data yang ada disebutkan, lansia memiliki 3 kali risiko lebih fatal jika terpapar virus corona.

Baca juga: Apakah Lansia Lebih Berisiko Terkena Efek Samping Vaksin Covid-19? Begini Penjelasannya

"Ini saya kira perlu kerja sama kita semua terutama media untuk membantu mensosialisasikan dari sisi keamanan. Memang orang tua ini harus kita lindungi, harus kita proteksi mendapatkan vaksinasi sehingga kalau terkena aman,” katanya.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia Rendah, Terkonsentrasi di Kota Besar

Maxi menuturkan, angka partisipan lansia terbanyak diduduki Jakarta Pusat sebanyak 80 persen, kota Surakarta, Surabaya, dan Kepulauan Riau masing-masing hampir 50 persen.

"Vaksinasi untuk lansia ini memang masih lambat, dari target 21,6 juta saat ini baru sekitar 1.560.000 orang. Dan saya lihat masih terkonsentrasi kota-kota besar yang sudah melaksanakan vaksinasi lansia cepat," ujar Maxi.

Sementara di 400 daerah lain di Indonesia masih berada di angka 25 persen dari total penerima
vaksin Covid-19 di wilayah itu.

Baca artikel lain terkait Virus Corona

(Tribunnews.com/Shella/Endra/Rina Ayu)
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas