Terapi Plasma Konvalesen Belum Jadi Alternatif Sembuhkan Pasien Covid-19
penyebab terapi plasma Konvalesen belum jadi pilihan utama menyembuhkan pasien Covid-19 yaitu ketidaktahuan publik terhadap terapi tersebut.
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Managing Director Sinarmas Saleh Husin menyebut bahwa terapi plasma Konvalesen saat ini belum menjadi alternatif penyembuhan pasien Covid-19.
Informasi ini diperoleh Saleh Husin saat Sinarmas mengadakan kegiatan bakti sosial donor plasma Konvalesen bersama Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta dan dokter Theresia Monica Rahardjo selaku pelopor terapi plasma Konvalesen, pekan lalu.
"Di sana kami baru mengetahui bahwasanya langkah penyembuhan (Covid-19) melalui transfusi plasma ini adalah sebuah alternatif yang masih belum menjadi pilihan," ujar Saleh dalam webinar bertajuk 'Yuk Donor Plasma' yang digelar virtual, Kamis (15/4/2021).
Saleh mengungkapkan, penyebab terapi plasma Konvalesen belum jadi pilihan utama menyembuhkan pasien Covid-19 yaitu ketidaktahuan publik terhadap terapi tersebut.
"Bukan karena lemahnya solidaritas ataupun minimnya kepedulian masyarakat, tapi lebih karena ketidaktahuan publik (tentang terapi plasma Konvalesen), termasuk para penyintas selaku pendonor," ujar Saleh.
Baca juga: Tidak Semua Penyintas Covid-19 Bisa Donorkan Plasma Konvalesen, Ini Syarat Utamanya
Konglomerasi Sinarmas, kata Saleh Husin, berupaya mengatasi persoalan terkait minimnya pengetahuan publik tentang terapi plasma Konvalesen untuk sembuhkan pasien Covid-19.
Caranya dengan Sinarmas membuat kegiatan bakti sosial donor plasma Konvalesen, serta memperkuat sosialisasi dan edukasi tentang terapi tersebut.
"Kami coba untuk mengatasi kendala ini. Selain melalui gelaran donor plasma Konvalesen, juga dengan memperkuat sosialisasi serta edukasi publik," ujar Saleh Husin.
Sinarmas, lanjut Saleh, kali ini menggandeng para pengusaha peduli NKRI untuk mensosialisasikan terapi plasma Konvalesen kepada masyarakat luas serta para penyintas Covid-19.
Sebagai koorporasi, Sinarmas juga ingin menjadi ujung tombak kegiatan sosial yang berkaitan dengan penanganan Covid-19.
"Walaupun kita tahu bahwa sudah ada banyak komunitas yang melakukan. Tapi sebagai koorporasi, Sinarmas juga harus menjadi ujung tombak. Kali ini dengan kami mengajak para pengusaha peduli NKRI," ujar dia.