Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenkes Sebut Belum Ada Penambahan Kasus Varian B1617 di Indonesia, Bagaimana 3 Pasien di Banten?

Kemenkes menyebutkan elum ada tambahan kasus varian B1617 di Indonesia. Lantas, bagaimana dengan kabar  varian meluas di Banten?

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kemenkes Sebut Belum Ada Penambahan Kasus Varian B1617 di Indonesia, Bagaimana 3 Pasien di Banten?
Freepik
ilustrasi virus corona. Kemenkes Sebut Belum Ada Penambahan Kasus Varian B1617 di Indonesia, Bagaimana 3 Pasien di Banten? 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebutkan elum ada tambahan kasus varian B1617 di Indonesia. Lantas, bagaimana dengan kabar  varian ini sudah meluas ke provinsi Banten?

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengatakan data tersebut  berdasarkan laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan ( Balitbangkes).

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, dalam press conference virtual bertajuk 'Update Whole Genome Sequencing' yang digelar Kementerian Kesehatan, Selasa (4/5/2021) siang.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi, dalam press conference virtual bertajuk 'Update Whole Genome Sequencing' yang digelar Kementerian Kesehatan, Selasa (4/5/2021) siang. (capture zoom meeting)

Ia mengatakan, sejauh ini kasus varian B1617 yamg terdeteksi di Indonesia adalah dua kasus di DKI Jakarta.

"Info litbang belum ada penambahan jumlah B1617," ujar Nadia dalam pesan singkatnya, Kamis (6/5/2021).

Baca juga: Kepala Dinkes Tangsel : 2 Warga Serpong Utara yang Terpapar Virus Corona Varian India Sudah Sembuh 

Baca juga: Irlandia Utara Lebih Takut Varian Virus Corona dari Inggris Dibanding dari India

Baca juga: WNI yang Terpapar Virus Corona Varian India Sudah Dinyatakan Negatif, Kemenkes: Ini Klaster Keluarga

"Belum ada penambahan masih dua seperti konferensi pers kemarin (Selasa lalu)," lanjut dia.

Sebelummya, Pemerintah Provinsi Banten mengonfirmasi adanya tiga kasus infeksi virus corona varian baru di wilayahnya.

Berita Rekomendasi

Dua kasus ditemukan di Tangerang Selatan, dan satu berada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Ati Pramudji menjelaskan, tiga pasien tersebut masing-masing terpapar varian baru virus corona asal Inggris dan India.

Dua pasien terkonfirmasi positif virus corona tipe B.1.6.1.7 asal India, berada di kawasan Serpong Utara, Tangerang Selatan.

Seorang pasien yang dinyatakan terpapar B.1.1.7 asal Inggris berada di wilayah Kecamatan Mekar Baru, Kabupaten Tangerang.


Kabar terakhir dikutip dari artikel TribunJakarta.com dengan judul Kepala Dinas Kesehatan Pastikan 2 Warga Tangsel Terpapar Virus Corona Varian India Sudah Sembuh,  Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar, memastikan dua kasus virus corona varian India, B1617 di wilayahnya sudah sembuh.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, dua warga yang terpapar Covid-19 itu adalah seorang ayah dan ibu, alias orang tua.

Keduanya tinggal di kawasan Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangsel.

Allin mengatakan, dua warga Pondok Jagung itu terpapar varian Covid-19 India dari anaknya di Jakarta.

Sang anak teridentifikasi terpapar varian Covid-19 India setelah menjalani tes Whole Genome Sequencing (WGS) oleh Kementerian Kesehatan.

Namun, saat ini kondisi dua warga Pondok Jagung itu sudah sembuh.

Mereka terserang virus ganas itu sejak awal April 2021, dan sempat mendapatkan penanganan medis intensif selama hampir dua pekan di Rumah Sakit Hermina Serpong.

"Kedua orang tua ini kontak erat dengan anaknya setelah itu pada saat terjadi gejala mereka langsung memeriksakan diri langsung swab dan hasilnya saat itu positif tapi itu di awal bulan April."

"Tanggal 5 (April 2021) karena yang bersangkutan mempunyai komorbid akhirnya ke rumah sakit untuk dirawat di Hermina Serpong dari tanggal 5-17 April. Saat ini swab PCR kedua orang tersebut sudah negatif, sudah sehat dan sudah dinyatakan selesai isolasi," papar Allin melalui sambungan telepon, Kamis (6/5/2021).

Sejumlah orang yang kontak erat dengan dua kasus Pondok Jagung itu juga sudah dites Covid-19, dan hasilnya sudah negatif.

"Sudah, kontak erat semua sudah dilakukan tracing dan saat ini semuanya sudah dinyatakan negatif dan sudah selesai isolasi mandiri dan dinyatakan sembuh," ujarnya.

Diduga sudah meluas

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangerang Selatan (Tangsel), Allin Hendalin Mahdaniar, menduga virus corona varian India atau B1617 sudah meluas di Tangsel.

Anggapan Allin didasarkan pada temuan dua kasus Covid-19 di kawasan Kelurahan Pondok Jagung, Serpong Utara, hasil kontak erat dengan kasus virus corona varian India.

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, dua warga Pondok Jagung tersebut merupakan sosok orang tua, ibu dan ayah.

Mereka diduga kuat tertular Covid-19 dari anaknya sendiri di Jakarta pada awal April 2021.

Namun, anak baru ketahuan terinfeksi varian Covid-19 India setelah hasil tes Whole Genome Sequencing (WGS) oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) keluar pada awal Mei 2021 ini, sekira sebulan berselang.

ilustrasi covid-19
ilustrasi covid-19 (Tribun Palopo)

Otomatis, si orang tua yang kontak erat anaknya juga diduga terpapar virus corona varian India.

Guna memastikan paparan B1617 itu, Kemenkes bersama Dinkes Tangsel turut mengetes WGS dua kasus Pondok Jagung, ibu dan ayah itu, walupun keduanya sudah dinyatakan negatif tes PCR saat ini.

Lamanya pengujian sampel tes WGS itu yang menjadi dasar Allin berbicara tentang paparan virus corona varian India di Tangsel.

Baca juga: Dinkes Tangsel Konfirmasi 2 Kasus Virus Corona Varian India Ditemukan di Serpong Utara

"Ini sudah lama karena hasil genome sequencing-nya itu enggak bisa cepat, kasus anaknya ini kan ketahuannya baru kemarin makanya baru di-tracing siapa yang pernah kontak erat dengan dia," kata Allin melalui sambungan telepon, Kamis (6/5/2021).

Allin juga menambahkan, jika tes WGS lebih dimasifkan, maka tingkat paparan di Indonesia pun di Tangsel akan lebih terlihat.

"Makanya hati- hati mungkin disini sudah banyak, karena enggak diperiksa genome sequencing saja enggak ketahuan," pungkas Allin. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas