Belajar dari India, IDAI Ingatkan Mutasi Virus Covid-19 Mengintai Anak dan Remaja
Proporsi kasus pada pasien usia dibawah 10 tahun meningkat hingga 23 persen bahkan Israel juga telah membuka ruang ICU khusus Covid pada anak
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia
Prof Dr dr Aman Pulungan SpA(K) mengingatkan, bahaya mutasi virus corona juga mengintai anak dan remaja.
Belajar dari kasus lonjakan kasus di Italia, Belanda, Prancis, India, serta Malaysia, menunjukkan adanya peningkatan infeksi Covid-19 pada anak dan remaja.
Berdasarkan data British Medical Journal (BMJ 2021: 372, n 383), di Januari 2021, jumlah anak dan remaja yang terinfeksi covid di Israel meningkat pesat sejak merebaknya varian B.1.1.7.
Proporsi kasus pada pasien usia dibawah 10 tahun meningkat hingga 23 persen.
Bahkan Israel juga telah membuka ruang ICU khusus Covid pada anak.
Baca juga: IDAI Menyambut Baik Revisi Rencana Strategis Kesehatan Terkait Program Vaksinasi 14 Antigen
Di Corzano-Italia, ditemukan sebagian besar warga yang terinfeksi Covid adalah anak usia Sekolah Dasar atau lebih muda.
Kemudian, di kota kecil Lasingerland - Belanda, dari sekitar 818 guru, murid, staf sekolah yang diperiksa, ditemukan 123 kasus positif dengan 46 diantaranya merupakan varian mutasi virus baru B.1.1.7. Banyak kasus ditemukan juga di komunitas yang terkait dengan outbreak tersebut.
"Outbreak yang terjadi di sejumlah negara tersebut menunjukkan kewaspadaan dalam pembukaan sekolah," kata Aman dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Rabu (12/5/2021).
Ia mengatakan, langkah mitigasi risiko harus dilakukan seperti implementasi sistem 'bubble', penggunaan masker, ventilasi yang baik dengan jumlah murid yang dibatasi, serta screening berkala untuk guru, murid serta staf sekolah sangat penting untuk dilakukan.
Baca juga: IDAI Terbitkan Panduan Sekolah Tatap Muka Masa Pandemi Covid-19
dr Aman Pulungan juga menegaskan, kasus di negara lain harus menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk tidak membuka sekolah tatap muka (luring).
"Jika tidak sesuai anjuran IDAI dan organisasi profesi kesehatan, serta bagi fasilitas pelayanan kesehatan agar mulai menyediakan ruang ICU covid khusus anak dan remaja maka sekolah luring belum bisa dibuka," pesannya.