Kajian Terbaru Kemenkes: Vaksin Sinovac Efektif Cegah Kematian Hingga 98 Persen Pada Nakes di DKI
Vaksinasi Sinovac dosis lengkap sangat efektif menurunkan risiko terkena kembali, mendapat perawatan, atau kematian karena Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan mengungkap efektifitas vaksin Covid-19 Sinovac.
Berdasarkan hasil kajian terbaru yang dilakukan Kemenkes, menunjukkan seseorang yang menerima vaksinasi Sinovac dosis lengkap sangat efektif menurunkan risiko terkena kembali, mendapat perawatan, atau kematian karena terpapar Covid-19 hingga 98 persen.
Hal itu disampaikan Ketua Tim Peneliti Survei Efektivitas Vaksin Sinovac Kemenkes Pandji Dhewantara dalam konferensi pers virtual Kemenkes, Rabu (12/5/2021).
Ia menerangkan, pemberian vaksinasi dosia lengkap secara signifikan dapat menurunkan risiko dan mencegah Covid-19 bergejala hingga hari ke 63.
Baca juga: Cegah Gelombang Covid-19, Puan Minta Pemda Tracing Pemudik yang Terobos Penyekatan
"Bisa mengurangi risiko dan mengurangi 94 persen Covid-19 bergejala pada individu yang menerima vaksinasi penuh atau 2 dosis," kata Panji.
Selain itu, vaksinasi dua dosis dengan Sinovac dapat menurunkan risiko atau mencegah perawatan karena Covid-19 sebesar 96 persen serta risiko fatal atau kematian karena Covid-19 sampai 98 persen.
Jika dibandingkan dengan pada individu yang baru menerima dosis pertama.
Penerima dosis pertama masih berisiko terkena atau terinfeksi Covid-19 bergejala itu jauh lebih besar, di mana hanya akan menurunkan sekitar 13 persen risiko bergejala Covid-19.
Baca juga: Tinjau Larangan Mudik di Soetta, Puan: Jangan Sampai ‘Kecolongan’ Penularan Covid-19 dari Bandara
"Vaksinasi sangat penting untuk melindungi diri dari tiga risiko, yaitu menurunkan risiko terkena kembali Covid-19, mendapatkan perawatan karena terpapar corona, atau risiko kematian," ungkap Panji.
Kajian Dilakukan pada Tenaga Kesehatan di Wilayah DKI Jakarta
Panji menerangkan, kajian cepat yang lakukan kemenkes berada di wilayah DKI Jakarta DKI Jakarta dalam hal untuk mengestimasi seberapa efektif vaksinasi Sinovac terhadap infeksi maupun perawatan dan kematian pada khususnya tenaga kesehatan.
Penelitian atau kajian dilakukan pada periode 13 Januari-18 Maret 2021 dengan fokus pada tenaga kesehatan di wilayah DKI Jakarta.
Baca juga: Hina Polisi karena Tak Bisa Mudik, Pria Asal Majalengka Ini Ternyata Positif Covid-19
Penelitian berfokus pada kelompok tenaga kesehatan baik yang belum divaksinasi maupun yang sudah di vaksinasi baik dosis pertama maupun yang sudah divaksin lengkap sebanyak 2 dosis.
"Jadi kami akan membandingkan seberapa jauh pemberian vaksinasi ini dibandingkan terhadap kelompok yang belum di vaksinasi," kata Panji.
Kajian melibatkan lebih dari 120 ribu nakes berusia diatas 18 tahun, dengan 60 persen diikuti wanita dengan usia rata-rata di atas 30 tahun.