IDI: Vaksin AstraZeneca Diperuntukan untuk Usia 30 Tahun ke Atas
Zubairi menyampaikan, bahkan di Inggris sebagai produsen vaksin AstraZeneca, hanya memberikan vaksin tersebut kepada sasaran
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Satuan Gugus Tugas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban menegaskan bahwa penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca tidak diperuntukan bagi masyarakat berusia di bawah 30 tahun.
Hal itu didasari kejadian atas kejadian pembekuan darah yang terjadi di Inggris beberapa waktu lalu.
Ia menyampaikannya melalui akun twitter pribadinya yang dikutip Tribunnews.com, Jumat (21/5/2021).
"Apakah boleh untuk orang di bawah 30 tahun? Saya jawab, tidak boleh. Kenapa? Karena beberapa kejadian di Inggris mengaitkannya dengan pembekuan darah. Ada 79 kasus dari 20 juta dosis vaksin, 19 di antaranya meninggal," tulis Prof.Zubairi.
Meski demikian, Zubairi menegaskan, tidak ada satu pengobatan maupun vaksin yang bebas dari risiko.
Menurutnya, pemberian suntikan vaksin AstraZeneca bagi usia di atas 30 tahun memberikan manfaat yang lebih banyak.
"Pertanyaan lanjutan. Apakah memakai AstraZeneca itu berisiko? Yang jelas, tidak ada pengobatan atau vaksin yang bebas dari risiko. Bagi saya, AstraZeneca memberi lebih banyak manfaat daripada risiko. Namun, untuk di bawah usia 30, vaksin lain mungkin pilihan yang lebih baik," jelas dia.
Zubairi menyampaikan, bahkan di Inggris sebagai produsen vaksin AstraZeneca, hanya memberikan vaksin tersebut kepada sasaran di atas 30 tahun.
"Sejak April lalu, Inggris pun hanya memberi AstraZeneca untuk mereka yang berusia di atas 30. Bagi mereka yang di bawah 30, pemerintahnya memberikan alternatif untuk menggunakan vaksin jenis lain," ungkapnya.