Wamenkes: Ada Beberapa Faktor Penyebab Kenaikan Kasus Covid-19 Pascalebaran
“Sesudah lebaran ini maka kita bisa lihat adanya external factor dan endogen factor,” kata dia beberapa waktu lalu.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan ada sejumlah variabel yang menyebabkan kasus Covid-19 meningkat pascalebaran atau Idul Fitri.
“Sesudah lebaran ini maka kita bisa lihat adanya external factor dan endogen factor,” kata dia beberapa waktu lalu.
Dante menjelaskan, faktor external berkaitan dengan mobilitas penduduk yang ada. Mobilitas penduduk ini diperkirakan akan mencapai peningkatannya pada minggu ini.
“Kita bisa melihat bahwa pada 4 hari terakhir peningkatan kasus baru mencapai di atas 5 ribu. Ini menunjukkan bahwa mobilitas yang terjadi pasca lebaran dan Ramadhan itu sudah mulai terlihat tinggi. Ini kalkulasi prediksi yang kita lakukan mungkin peningkatan akan sampai pertengahan minggu yang akan datang,” ucap Dante.
Baca juga: Profil Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Kesehatan yang jadi Dokter Spesialis Penyakit Dalam
Sementara faktor endogen, lanjut Dante, pihaknya telah melakukan identifikasi beberapa mutasi virus baru yang dikenal sebagai variant of concern.
Varian ini mutasi yang berasal dari India, mutasi yang berasal dari Afrika, dan mutasi yang berasal dari Inggris.
Secara keseluruhan telah didapatkan 54 kasus yang menyebar.
Dengan rincian 35 kasus di antaranya adalah kasus yang berasal dari migran dari luar Indonesia. Sementara 19 kasus lainnya sudah ada di Indonesia.
“Jadi sudah ada kontak internal, sudah ada penyebaran secara internal dari variant of consern tersebut. Kombinasi antara faktor eksternal berupa mobilitas dan faktor endogen berupa mutasi dari virus menyebabkan kasus ini akan meningkat beberapa saat ke depan. Kita masih tetap harus menjaga protokol kesehatan,” tutur Dante.
Menurutnya perlu menjadi perhatian adalah siklus ini terjadi 4 sampai 5 minggu ke depan. Sebagai contoh pada saat liburan Natal dan Tahun Baru, kasus tertinggi naik pada 5 Februari 2021.
Berkenaan dengan hal tersebut pemerintah perlu menjaga supaya pencegahan penularan dan stabilitas ekonomi tetap berjalan dengan baik. maka pemerintah melakukan beberapa keseimbangan antara protokol kesehatan dan menentukan kebijakan-kebijakan ekonomi.
Diketahui, kasus COVID-19 per 23 Mei 2021 kasus aktif sebesar 5,2 persen, ada sedikit kenaikan dibandingkan Minggu lalu.
Sementara angka kesembuhan mencapai 92 pesen dan tingkat kematian 2,8%.
Kasus harian mengalami peningkatan yaitu kisaran 5 ribu per hari yang sebelumnya sempat turun di 3.800 sampai 4 ribu per hari.