UPDATE Kasus Corona Indonesia 15 Juni 2021: Tambah 8.161 Positif, 6.407 Sembuh, 164 Meninggal
Informasi jumlah pasien virus corona di Indonesia yang tercatat hingga Selasa (15/6/2021), tambah 8.161 positif, 6.407 sembuh, 164 meninggal
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update informasi jumlah pasien virus corona atau Covid-19 di Indonesia yang tercatat hingga Selasa (15/6/2021).
Jumlah kasus positif virus corona tercatat ada 8.161 penambahan dari sebelumnya 1.919.547 kasus.
Data tersebut dirilis dalam website resmi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Indonesia, covid19.go.id, Selasa sore.
Kini, total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 1.927.708 sejak pertama terkonfirmasi pada 2 Maret 2020 silam.
Kabar baiknya, ada sejumlah 6.407 pasien yang berhasil sembuh dari Covid-19.
Sehingga, jumlah pasien sembuh saat ini berjumlah 1.757.641 jiwa dari pasien sebelumnya yang sebanyak 1.751.234 jiwa.
Baca juga: Kasus Positif Corona Alami Lonjakan Pemerintah Disarankan Berlakukan PSBB Regional
Baca juga: Kasus Corona Melonjak, DPR Minta Sekolah Tatap Muka Ditunda
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia juga bertambah sebanyak 164 pasien.
Total pasien meninggal dunia akibat virus corona menjadi 53.280 orang, dari yang sebelumnya sebanyak 53.116 orang.
Penambahan kasus positif tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Provinsi DKI Jakarta masih memiliki jumlah kasus Covid-19 terbanyak.
Selanjutnya, disusul oleh Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan Timur.
Baca juga: Ahli Penyakit Menular Jepang Ungkap Vaksinasi Covid-19 Sebaiknya Dilakukan Setiap Tahun
Informasi ini dapat terlihat dari data peta persebaran kasus pada tiap provinsi.
Update corona atau Covid-19 di Indonesia bisa di akses di sini.
WHO Puji Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
Dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (15/6/2021), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji program vaksinasi yang tengah dilakukan pemerintah Indonesia.
WHO menyebut, Indonesia berhasil menunjukkan langkah tegas, yakni dengan mempercepat dan memaksimalkan program vaksinasi sebagai upaya mengakhiri pandemi Covid-19.
Immunization Officer WHO Indonesia, dr Olivi Silalahi mengatakan meski Indonesia belum dapat memproduksi vaksin, Indonesia merupakan negara yang sigap dan terdepan dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19.
Hanya butuh upaya yang ekstra untuk dapat menjangkau kelompok-kelompok rentan Covid-19.
Baca juga: Pasien Covid-19 di Palu Ditemukan Tewas Tergantung dalam Kamar Mandi RS, Ini Kronologinya
"Untuk negara yang belum bisa memproduksi vaksin sendiri, Indonesia sudah termasuk advance dalam melaksanakan vaksinasi Covid-19."
"Tantangannya menjangkau kelompok-kelompok rentan," ujar Olivi, Jumat (11/6/2021) malam.
Diketahui, hingga kini pemerintah terus berupaya dalam menjalankan program vaksinasi Covid-19.
Hingga 11 Juni 2021 lalu, sebanyak 11.534.345 orang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 dosis kedua.
Mereka yang sudah mendapatkan dosis kedua, yakni orang lanjut usia, tenaga kesehatan dan petugas publik.
Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah mendapatkan vaksin dosis pertama sebanyak 19.834.929 orang.
Kedepan, pemerintah menargetkan 40.349.049 orang menjadi sasaran vaksinasi Covid-19 tahap kedua.
Adapun cakupan vaksinasi tahap kedua baru mencapai 49,16% untuk dosis pertama dan 28,59% dosis kedua.
Baca juga: RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kembali Terima 425 Pasien Covid-19
Vaksinasi tahap pertama yang menargetkan tenaga kesehatan cakupannya sudah mencapai 104,10 persen untuk dosis pertama dan 95,07 persen untuk dosis kedua.
Adapun tenaga kesehatan sebanyak 1.529.037 tenaga kesehatan juga sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.396.410 telah disuntik dosis kedua.
Lalu, sasaran pada petugas publik 14.390.190 orang sudah divaksinasi dosis pertama.
Sementara 7.745.521 orang telah disuntik vaksin dosis kedua.
Sasaran sebanyak 3.839.978 orang lanjut usia telah divaksinasi dosis pertama, dan 2.382.111 orang lanjut usia disuntik vaksin dosis kedua.
Kemudian, pemerintah sudah melakukan vaksinasi Covid-19 untuk tenaga pendidik, yakni 1.827.495 orang sudah disuntik dosis pertama dan 1.105.574 dosis kedua.
Vaksinasi Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang 14 hari.
Pemerintah terus berupaya agar program vaksinasi berjalan lancar, sehingga setiap target bisa dicapai.
Sejauh ini, tidak ada kendala penyediaan vaksin.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi mengatakan hingga saat ini ketersediaan vaksin masih aman.
"Tentu untuk ketersediaan vaksin harus kita upayakan dan monitor terus pengiriman dari produsennya. Tapi sampai saat ini masih aman," kata Nadia.
Nadia mengungkapkan, satu juta dosis vaksin Sinopharm yang bakal digunakan untuk program vaksinasi gotong-royong tiba Jumat ini.
"Baru saja kita menerima 1 juta vaksin gotong-royong yang akan menambah 500 ribu kemarin," ujar Nadia
Mengenai kembali naiknya kasus Covid-19 di beberapa daerah, pemerintah pun berupaya untuk menghentikannya.
Tindakan yang dilakukan pemerintah di antaranya mikro lockdown, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Tidak hanaya itu, pemerintah berupaya dalam penguatan testing tracing dan menyiapkan sarana dan prasarana ruang perawatan
"Tetap perkuat mikro lockdown, disiplin protokol kesehatan, penguatan testing tracing, menyiapkan sarana dan prasarana ruang perawatan," ujar Nadia.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Willy Widianto)