Mardani: Penanganan Covid-19 Mesti Ketat dan Kejam
Mardani Ali Sera mengatakan bahwa penanganan Covid-19 sekarang ini harus lebih ketat dan kejam.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan bahwa penanganan Covid-19 sekarang ini harus lebih ketat dan kejam.
Hal itu mengingat kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia sejak awal Pandemi sudah menembus 2 juta kasus dan kasus harian terus melonjak.
"Ini lebih dari sekadar angka maupun statistika. Tidak bisa ditawar, penanganan Covid-19 mesti ketat dan kejam. Kejam bermakna harus berani mengambil keputusan tegas dan tegas," tulis Mardani dalam akun twitternya @mardanialisera, Rabu, (23/6/2021).
Menurutnya, pengendalian penularan Covid-19 sekarang ini masih jauh dari harapan.
Perlu ada evaluasi kebijakan penanganan Covid-19 dan membuka opsi diberlakukannya karantina atau lockdown wilayah.
"Pemerintah perlu evaluasi, apa tetap bisa aktivitas ekonomi maupun kesehatan berjalan beriringan? Perlu kebijakan ekstrem, bisa lockdown secara nasional/mengunci wilayah per pulau secara berkala," cuitnya.
Mardani menilai penanganan Pandemi saat ini masih berorientasi pada aspek ekonomi.
Padahal seperti yang dinyatakan ekonom Faisal Basri, bahwa konsesus dunia menyatakan penanganan krisis kesehatan harus didahulukan sebagai persyaratan pemulihan ekonomi.
Baca juga: Ahli Epidemiologi: Banyak Penularan Covid-19 yang Tidak Terdeteksi
"Jauh lebih efisien dan ekonomis ke depannya jika kita bisa lockdown untuk menghentikan mobilitas selama dua pekan ke depan. Dan jangan sampai Wabah ini menjadi bancakan APBN atas ketidakmampuan pemerintah di bidang ekonomi. Terlambat ambil keputusan bisa berbahaya, ayo ambil keputusan berani untuk mencegah beban tidak terpikul," tulisnya.
Menurutnya, kebijakan penebalan PPKM Mikro yang diputuskan pemerintah untuk menekan lonjakan kasus Covid-19, tidak ada perubahan yang berarti.
Kebijakan tersebut tidak terlalu berdampak pada perubahan mobilitas masyarakat yang kian meningkat akhir-akhir ini. Disamping itu, pengawasan yang pemerintah lakukan pun masih amat longgar.
"Kasus baru Covid-19 telah melonjak pada empat momen libur panjang. Mestinya kita sudah bisa belajar dan berbenah untuk mengantisipasinya. Ke depan, pos komando baik di desa/kelurahan setempat mesti sigap mengawasi pelaksanaan karantina. Iringi dengan upaya preventif seperti testing dan penelusuran yang perlu kian digencarkan," pungkasnya.