Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ketum PB IDI Sebut Virus Corona Varian Delta Menular 10 Kali Lebih Cepat, Ini Penjelasannya

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyampaikan, virus corona Varian Delta menular 10 kali lebih cepat.

Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Ketum PB IDI Sebut Virus Corona Varian Delta Menular 10 Kali Lebih Cepat, Ini Penjelasannya
DOKUMENTASI BNPB
Daeng M Faqih di Graha BNPB Jakarta, Kamis (16/4/2020). Daeng M Faqih menyampaikan, virus corona Varian Delta menular 10 kali lebih cepat. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menyampaikan, virus corona Varian Delta menular 10 kali lebih cepat.

Hal itu disampaikan dalam webinar Solidaritas Melawan Pandemi, Sabtu (26/6/2021).

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah menembus angka 20 ribu per hari adalah akibat penularan virus yang lebih cepat.

"Kalau kita melihat kondisi terakhir, penularan dua hari yang lalu sudah tembus 20 ribu, meskipun kemarin sempat sedikit turun."

"Artinya, kejadian lonjakan kali ini sangat tinggi mengalahkan lonjakan waktu sebelumnya," ujar Daeng, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (27/6/2021).

Baca juga: Setiap Minggu Dua Anak Meninggal karena Covid, 67,3 Persen Terpapar Virus Corona Tanpa Gejala

Daeng M Faqih.
Daeng M Faqih. (capture zoom meeting)

Ia menambahkan, lonjakan kasus Covid-19 pada awal 2021 lalu sudah cukup tinggi.

"Kita sudah pernah mengalami empat lonjakan sebelumnya."

Berita Rekomendasi

"Terakhir di awal tahun, itu lonjakannya cukup tinggi," ungkap dia.

Baca juga: Virus Corona Varian Delta Diduga sudah Masuk Palabuhanratu Sukabumi

Menurut Daeng, mutasi virus corona dan penularannya terjadi lebih cepat.

Varian Delta yang sudah masuk Indonesia, penularannya bisa 10 kali lebih cepat.

"Karakteristik virusnya luar biasa, mutasinya cepat."

"Sekali mutasi ini akan menimbulkan strain baru yang lebih cepat menularkan," ujarnya.

"Bahkan, mungkin yang Delta ini 10 kali lipat kecepatannya," jelas Ketum PB IDI ini.

Baca juga: Rusun Pasar Rumput Diproyeksikan Tampung 7.936 Pasien Corona Tanpa Gejala

Penjelasan soal Varian Delta

Dikutip dari Healthline.com seperti diberitakan Tribunnews.com, Varian Delta juga dikenal sebagai B.1.617.2.

Varian Delta pertama kali terdeteksi di India.

Para ahli mengatakan, Varian Delta Covid-19 menimbulkan ancaman karena lebih mudah menular daripada jenis varian lain dan memberikan gejala yang lebih serius.

Meskipun saat ini vaksin bekerja efektif melawan Varian Delta, tapi varian ini memiliki banyak peluang untuk bermutasi kepada orang yang belum divaksinasi.

Varian Delta juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.

Baca juga: 282 Balita di Jakarta Positif Covid-19, Kemenkes Ungkap Faktor Meningkatnya Kasus Corona pada Anak

Masih dari Healthline.com, gejala paling umum varian Delta adalah demam, pilek, sakit kepala hingga sakit tenggorokan.

Setiap orang yang terinfeksi varian Delta memiliki gejala yang berbeda-beda.

Gejala yang biasa terjadi adalah demam.

Varian Delta menyebabkan banyak orang sakit parah dalam waktu tiga atau empat hari.

Baca juga: Hasil Studi, Epidemi Virus Corona Pernah Melanda Asia Timur 20.000 Tahun Lalu

Untuk orang yang lebih muda, gejala Varian Delta terasa seperti pilek.

Namun berbeda dengan pilek, mereka yang memiliki Varian Delta bisa menularkan virus ke orang lain terutama yang belum divaksinasi sepenuhnya.

(Tribunnews. com/Nuryanti/Nadya)

Berita lain terkait kasus Covid-19

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas