Ketum PB IDI Sebut Virus Corona Varian Delta Menular 10 Kali Lebih Cepat, Ini Penjelasannya
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng M Faqih menyampaikan, virus corona Varian Delta menular 10 kali lebih cepat.
Penulis: Nuryanti
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih menyampaikan, virus corona Varian Delta menular 10 kali lebih cepat.
Hal itu disampaikan dalam webinar Solidaritas Melawan Pandemi, Sabtu (26/6/2021).
Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang sudah menembus angka 20 ribu per hari adalah akibat penularan virus yang lebih cepat.
"Kalau kita melihat kondisi terakhir, penularan dua hari yang lalu sudah tembus 20 ribu, meskipun kemarin sempat sedikit turun."
"Artinya, kejadian lonjakan kali ini sangat tinggi mengalahkan lonjakan waktu sebelumnya," ujar Daeng, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (27/6/2021).
Baca juga: Setiap Minggu Dua Anak Meninggal karena Covid, 67,3 Persen Terpapar Virus Corona Tanpa Gejala
Ia menambahkan, lonjakan kasus Covid-19 pada awal 2021 lalu sudah cukup tinggi.
"Kita sudah pernah mengalami empat lonjakan sebelumnya."
"Terakhir di awal tahun, itu lonjakannya cukup tinggi," ungkap dia.
Baca juga: Virus Corona Varian Delta Diduga sudah Masuk Palabuhanratu Sukabumi
Menurut Daeng, mutasi virus corona dan penularannya terjadi lebih cepat.
Varian Delta yang sudah masuk Indonesia, penularannya bisa 10 kali lebih cepat.
"Karakteristik virusnya luar biasa, mutasinya cepat."
"Sekali mutasi ini akan menimbulkan strain baru yang lebih cepat menularkan," ujarnya.
"Bahkan, mungkin yang Delta ini 10 kali lipat kecepatannya," jelas Ketum PB IDI ini.
Baca juga: Rusun Pasar Rumput Diproyeksikan Tampung 7.936 Pasien Corona Tanpa Gejala
Penjelasan soal Varian Delta
Dikutip dari Healthline.com seperti diberitakan Tribunnews.com, Varian Delta juga dikenal sebagai B.1.617.2.
Varian Delta pertama kali terdeteksi di India.
Para ahli mengatakan, Varian Delta Covid-19 menimbulkan ancaman karena lebih mudah menular daripada jenis varian lain dan memberikan gejala yang lebih serius.
Meskipun saat ini vaksin bekerja efektif melawan Varian Delta, tapi varian ini memiliki banyak peluang untuk bermutasi kepada orang yang belum divaksinasi.
Varian Delta juga dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Baca juga: 282 Balita di Jakarta Positif Covid-19, Kemenkes Ungkap Faktor Meningkatnya Kasus Corona pada Anak
Masih dari Healthline.com, gejala paling umum varian Delta adalah demam, pilek, sakit kepala hingga sakit tenggorokan.
Setiap orang yang terinfeksi varian Delta memiliki gejala yang berbeda-beda.
Gejala yang biasa terjadi adalah demam.
Varian Delta menyebabkan banyak orang sakit parah dalam waktu tiga atau empat hari.
Baca juga: Hasil Studi, Epidemi Virus Corona Pernah Melanda Asia Timur 20.000 Tahun Lalu
Untuk orang yang lebih muda, gejala Varian Delta terasa seperti pilek.
Namun berbeda dengan pilek, mereka yang memiliki Varian Delta bisa menularkan virus ke orang lain terutama yang belum divaksinasi sepenuhnya.
(Tribunnews. com/Nuryanti/Nadya)