Lockdown di Sejumlah Negara, Warga Bangladesh Eksodus, Ratusan Mayat Muncul di India
Neeraj Kumar Singh pejabat sipil setempat mengatakan, dia mengkremasi 40 mayat seperti itu dalam 24 jam terakhir, dikutip dari NDTV
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Lonjakan Covid-19 terjadi di sejumlah negara di Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kebijakan lockdown telah diberlakukan di Bangladesh, India, Malaysia dan Indonesia.
Namun korban tetap berjatuhan, bahkan di India tela terjadi tsunami Covid-19, rumah pembakaran mayat pun tak mampu menampung, sehingga korban dibuang ke Sungai Gangga begitu saja.
Berikut ringkasan berita tsunami yang terjadi di negara-negara tersebut yang diambil dari berbagai media internasional.
Eksodus besar-besaran di Bangladesh
Puluhan ribu pekerja migran eksodus dari ibu kota Bangladesh, Dhaka, pada Minggu (27/6), beberapa jam sebelum lockdown diberlakukan di negara Asia Selatan ini.
Lockdown kali ini membatasi sebagian besar kegiatan ekonomi dan mengurung warga Bangladesh di rumah ketika kasus Covid-19 melonjak.
Pemberlakuan pembatasan ketat ini memicu eksodus dari ibu kota Dhaka.
Meski transportasi telah dihentikan sejak 22 Juni lalu, masyarakat berusaha keluar dari ibu kota menuju desa mereka dengan menggunakan kendaraan roda tiga, sepeda motor, bahkan menyewa ambulans.
Baca juga: Puluhan ODGJ di Bogor Positif Covid-19, Begini Nasib dan Kondisinya
Operasi transportasi air telah meningkat, dengan beberapa layanan beroperasi 24 jam sehari dan mengangkut lebih dari 1.000 penumpang dalam setiap perjalanan.
"Kami tidak ingin mereka memadati feri. Tapi mereka tidak mendengarkan," kata sub-inspektur polisi Mohammad Reza.
Calon penumpang memadati terminal feri. Tanpa mengindahkan protocol kesehatan menjaga jarak, mereka berdesak-desakan menunggu feri dating.
Seorang pejabat senior di Bangladesh Inland Water Transport Corporation yang dikelola negara mengatakan setidaknya 50.000 orang telah menyeberangi sungai dengan feri pada hari Minggu (27/6) saja.
Di sebuah stasiun sungai di kota pedesaan Srinagar, sekitar 70 km selatan Dhaka, ribuan orang mengantre sejak Minggu pagi untuk menyeberangi Padma, anak sungai Himalaya, Sungai Gangga.