Lockdown di Sejumlah Negara, Warga Bangladesh Eksodus, Ratusan Mayat Muncul di India
Neeraj Kumar Singh pejabat sipil setempat mengatakan, dia mengkremasi 40 mayat seperti itu dalam 24 jam terakhir, dikutip dari NDTV
Penulis: Hendra Gunawan
Juru bicara departemen kesehatan Robed Amin mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa polisi dan penjaga perbatasan akan dikerahkan untuk menegakkan penguncian dan menghentikan orang meninggalkan rumah mereka.
Dia menambahkan bahwa tentara juga dapat dikerahkan jika diperlukan.
"Ini adalah situasi yang berbahaya dan mengkhawatirkan," katanya. "Jika kita tidak menahannya sekarang, kita akan menghadapi situasi seperti India,” katanya.
Bangladesh telah mencatat lebih dari 880.000 kasus Covid-19 dan lebih dari 14.000 kematian akibat virus. Tapi para ahli mengatakan jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi karena kemungkinan banyak tidak dilaporkan.
Malaysia perpanjang Lockdown
Malaysia akan memperpanjang lockdown atau penguncian nasional untuk menekan penyebaran Covid-19.
Hal itu disampaikan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin, seperti dilansir dari kantor berita Malaysia, Bernama dan Channel News Asia (CNA), Minggu (27/6/2021).
Seharusnya langkah-langkah penguncian ditetapkan akan berakhir, Senin (28/6/2021).
Tidak diketahui sampai kapan perpanjangan lockdown dilakukan pemerintah Malaysia.
Muhyiddin hanya mengatakan mereka tidak akan menghentikan lockdown sampai kasus harian turun di bawah 4.000.
Dilaporkan, kasus Covid-19 di Malaysia bertambah 5.803, Sabtu (26/6/2021).
Pada Mei 2021, perintah kontrol gerakan nasional (MCO) diberlakukan kembali di Malaysia di tengah gelombang ketiga kasus Covid-19.
Dikenal sebagai MCO 3.0, semua sektor ekonomi diizinkan beroperasi selama periode tersebut tetapi perjalanan lintas daerah dan antarnegara serta kegiatan sosial, olahraga, dan pendidikan dilarang.
Pembatasan yang lebih ketat pada sektor ekonomi dan sosial kemudian diumumkan pada 21 Mei karena kasus positif Covid-19 di masyarakat terus meningkat.