Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak Varian Baru Corona, Pimpinan DPR: Perketat Pintu Masuk RI

Iskandar menekankan pengawasan super ketat di setiap pintu kedatangan WNA dan WNI dari luar negeri, baik di bandara, pelabuhan, maupun pintu masuk per

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Banyak Varian Baru Corona, Pimpinan DPR: Perketat Pintu Masuk RI
Tribun Jateng/Hermawan Handaka
Petugas bandara memeriksa penumpang di pintu kedatangan Internasional bandara dalam simulasi penanganan wabah virus corona di Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang oleh Angkasa Pura 1, KKP, Imigrasi dan sejumlah stakeholder, Kamis (30/01/20). Berbagai simulasi penanganan yang dilakukan oleh RSUP Kariadi bersama Dinas Kesehatan Pemprov Jateng dan sejumlah rumah sakit di Kota Semarang tersebut sebagai antisipasi kesiapsiagaan perangkat medis dalam penanganan wabah Virus Corona tersebut. Tribun Jateng/Hermawan Handaka 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar menekankan pengawasan super ketat di setiap pintu kedatangan WNA dan WNI dari luar negeri, baik di bandara, pelabuhan, maupun pintu masuk perbatasan.

Hal ini terkait dengan peredaran varian baru virus corona di Indonesia sebagian besar berasal dari luar negeri, seperti varian Delta yang disebut asal India, varian B.1.1.7 dari Inggris, dan teranyar varian Lambda yang disebut WHO sudah terdeteksi di 29 negara.

"Semua pintu masuk harus dijaga super ketat. Setiap yang masuk ke Indonesia harus betul-betul dicek hasil Swabnya dan karantina 14 hari wajib dioptimalkan," kata Gus Muhaimin kepada wartawan, Rabu (30/6/2021).

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengusulkan pengetatan lebih optimal utamanya bagi WNA dan WNI yang tiba dari negara berpotensi tinggi tularkan Covid varian baru.

"Kuncinya adalah pengawasan di setiap pintu masuk harus diperketat. Kita semua tentu saja tidak ingin tiba-tiba ada penularan lokal varian baru dari luar negeri, padahal nggak tahu kapan masuknya (dan) siapa yang bawa," ujarnya.

Selain itu, Gus Muhaimin juga mendesak pemerintah Indonesia lebih gesit mendeteksi varian baru virus corona dari luar negeri.

Baca juga: Covid Melonjak, Ada Rencana Lockdown?

Terlebih ada beberapa varian yang disebut lebih cepat menyebar dan berpotensi membuat vaksin jenis tertentu tidak efektif.

Berita Rekomendasi

Untuk mengoptimalkannya, Gus Muhaimin meminta pemerintah Indonesia menambah jumlah laboratorium yang bisa melakukan whole genome sequencing (WGS) untuk mengetahui varian virus Covid-19.

"Sekarang ini di Indonesia baru ada 17 laboratorium yang bisa mendeteksi varian virus baru. Sudah waktunya itu ditambah biar deteksinya lebih cepat," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas