Satgas Beberkan 3 Provinsi Ini Berkontribusi Atas Peningkatan Kasus Covid-19
Wiku Adisasmito menyebut, tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, sama-sama berkontribusi besar pada kenaika
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menyebut, tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, disusul Jawa Timur, sama-sama berkontribusi besar pada kenaikan kasus Covid-19.
Baik pada puncak pertama maupun puncak kedua pandemi di Indonesia.
Adapun Sulawesi Selatan yang turut berkontribusi pada puncak pertama, tidak kembali berkontribusi di puncak kedua dan posisinya digantikan oleh Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menurut Wiku, penting untuk diperhatikan bahwa tiga provinsi di Pulau Jawa ini konsisten menjadi penyumbang tertinggi pada kedua puncak kasus yang terjadi sepanjang pandemi.
Tentu, segala upaya penanganan yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan efektif bila masyarakat abai dan lengah menjaga dirinya dari potensi tertular dan menularkan orang lain.
“Masyarakat, terutama di ketiga Provinsi ini harus berkontribusi dalam menekan lonjakan kasus Covid-19. Upaya penanganan adalah upaya kolektif. Untuk itu, inisiatif masyarakat dalam menekan dan mengendalikan kasus menjadi sangat penting,” kata Wiku dalam keterangannya, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: Dirut RSUD Wonosari Bocorkan Biaya Perawatan Pasien Covid-19 di RS, Setara Mobil LCGC Terbaru
Wiku melanjutkan, jika terpapar, mengalami gejala Covid atau memiliki kerabat yang terkena Covid, jujurlah dengan segera melapor kepada ketua RT setempat agar segera ditindaklanjuti
oleh Puskesmas.
"Jangan khawatir jika petugas tracing datang untuk melacak kontak erat, dan jangan takut di-swab karena hal ini perlu dilakukan agar kasus positif ditangani dengan cepat sehingga tidak bertambah parah," ungkap Wiku.
Masyarakat juga harus terus meningkatkan kedisiplinan protokol kesehatan.
Jangan lengah dan abai, serta merasa aman karena sudah divaksin. Ini karena kekebalan komunitas baru dapat tercapai apabila vaksinasi telah mencakup 70 persen populasi.
Selanjutnya, masyarakat juga dapat ikut menyebarluaskan edukasi terkait Covid-19 kepada orang sekitar. Hal ini penting karena terdapat berbagai isu yang masih perlu diedukasi dengan baik kepada masyarakat seperti penggunaan masker yang benar, pentingnya menjaga jarak,
dan masih banyak masyarakat yang takut untuk divaksin.
“Akseslah informasi Covid-19 yang valid dan terpercaya dari kanal resmi Satgas Covid-19, kementerian/lembaga terkait serta kanal edukasi lainnya, dan pastikan informasi yang disampaikan terkonfirmasi kebenarannya dan bukan hoax,” pungkas Wiku.
Dalam situasi yang sulit ini, gotong royong dan bahu membahu untuk memperbaiki keadaan sangat penting.
"Jangan saling menyalahkan, karena penanganan COVID-19 yang efektif akan tercapai apabila seluruh elemen masyarakat dan pemerintah kompak dan saling membantu merumuskan strategi penanganan yang terbaik," harap Wiku.