Kasus Covid-19 Melonjak, Ketua Satgas IDI : Dokter Kelelahan Jadi Mudah Tertular
Lonjakan kasus Covid-19 yang meroket akhir-akhir ini, juga disertai dengan banyaknya tenaga yang terpapar virus Corona.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Lonjakan kasus Covid-19 yang meroket akhir-akhir ini, juga disertai dengan banyaknya tenaga yang terpapar virus Corona.
Hal itu membuat beban nakes di lapangan kian bertambah.
"Jadi kita berat sekali di lapangan. Yang (nakes) sakit banyak, yang meninggal banyak, berarti tenaganya berkurang jumlahnya. sedangkan beban pekerjaannya bertambah. Tantangan kedepannya bertambah, rumah sakit ke penuh," ujar Ketua Satuan Gugus Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Zubairi Djoerban dalam diskusi virtual, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Ketua Satgas Covid-19 IDI: Skenario PPKM Darurat Lebih Masuk Akal
Baca juga: Ada Dokter Meninggal Meski Telah Divaksinasi Covid-19, Pemerintah Diminta Upayakan Vaksin Booster
Ia mengatakan, akibat jam kerja yang berlebihan atau lebih dari 40 jam per minggu, dokter dan nakes menjadi kurang istirahat dan berujung mudahnya terpapar Covid-19
'Berarti juga kan waktu kerja seorang dokter untuk mengobati covid-19 menjadi bertambah. Jadi kalau terlalu lama bekerjanya lebih dari seharusnya, lebih dari 40 jam per minggu, itu bisa menyebabkan dokternya cape dan membuat dokter tidak waspada dan mudah tertular," ujar guru besar FKUI ini.
Ia menilai, di tengah lonjakan penambahan kasus Covid-19 serta peningkatan kasus kematian akibat Covid-19, diharapkan pemerintah dapat meningkatkan perlindungan terhadap tenaga kesehatan yang bekerja membantu perawatan pasien Covid-19.
"Agar tidak mudah terinfeksi sehingga dapat terus memberikan pertolongan dan
perawatan serta dapat menjamin pelayanan terhadap pasien Covid-19 tetap berlangsung," harap Prof.Zubairi.