Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Klaim FLCCC Tentang Kemanjuran Ivermectin untuk Covid-19

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin uji klinik terhadap obat cacing Ivermectin untuk obat Covid-19.

Editor: Willem Jonata
zoom-in Klaim FLCCC Tentang Kemanjuran Ivermectin untuk Covid-19
google images
Sempat Dianggap Sebagai Obat Ajaib, WHO Larang Ivermectin Digunakan Pada Pasien Covid-19 

TRIBUNNEWS.COM - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan izin uji klinik terhadap obat cacing Ivermectin untuk obat Covid-19.

Kepala BPOM Penny K Lukito, seperti diberitakan Kompas.com, mengatakan selama ini pihaknya mengizinkan penggunaan Ivermectin sebagai obat cacing.

Namun, data global menunjukkan bahwa Ivermectin juga dimanfaatkan sebagai obat Covid-19.

Menurut dia, WHO merekomendasikan uji klinik terhadap Ivermectin sebagai obat Covid-19.

Obat ivermectin sudah digunakan di seluruh dunia selama 40 tahun dan digunakan oleh lebih dari 4 miliar manusia sebagai obat anti-parasitik.

Pada tahun 2012, penelitian menemukan bahwa ivermectin juga bisa menghalangi virus Zika, Dengue, West Nile, Influenza.

Maka pada tahun 2015, penemuan ivermectin dianugerahkan dengan Nobel Prize.

Berita Rekomendasi

Ivermectin juga menjadi salah satu obat yang masuk dalam daftar obat esensial WHO. Hingga kini belum ada catatan manusia meninggal karena mengkonsumsi obat ivermectin.

Baca juga: Diklaim Dapat Jadi Obat Covid-19, Ini Fakta Ivermectin Sebenarnya

Maka sejarah dan tingkat keamanan ivermectin dinilai sangat bagus oleh Front Line Covid-19 Critical Care Alliance (FLCCC).

Dalam hal penanganan Covid-19, ivermectin telah digunakan di 33 negara, melalui 60 uji klinis dan melibatkan lebih dari 549 ilmuwan, serta 18,931 pasien dari berbagai negara.

Hasilnya luar biasa membuktikan bahwa ivermectin sangat efektif sebagai obat pencegahan maupun penyembuhan penyakit Covid-19.

Sebagai obat pencegahan, atau profilaksis, ivermectin efektif melawan Covid-19 rata-rata sebesar 85%, sebagai pengobatan dini 76%, dan dapat mengurangi tingkat kematian sebesar 70%.

Di penelitian terbaru, hasil menunjukan ivermectin dapat menghalang perkembangan varian baru Covid-19 seperti varian asal Inggris, Vietnam dan India.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Mengaku 8 Karyawannya Sembuh dari Covid-19 Usai Konsumsi Ivermectin

Menurut Dr Pierre Kory, Chief Medical Officer, FLCCC, bukti nyata dari segi kuantitatif maupun kualitatif yang menunjukan kemanjuran ivermectin sebagai obat melawan Covid-19.

“Kami sudah memiliki data yang sangat banyak. FLCCC telah menyampaikan surat kepada Presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. Dalam surat ini kami telah menjelaskan singkat tentang FLCCC dan ivermectin. Kami juga menyampaikan imbauan kami untuk pemerintah Indonesia segera menggunakan ivermectin untuk menyelamatkan rakyatnya dari Covid-19.”

FLCCC, adalah organisasi kemanusiaan nirlaba yang berbasis di AS yang terdiri dari kumpulan dokter dan peneliti klinis ahli dunia yang terkenal.

Misi FLCCC selama setahun terakhir adalah mengembangkan dan menyebarluaskan protokol perawatan paling efektif untuk Covid-19.

FLCCC telah menunjuk Sofia Koswara, dermawan dan pengusaha, sebagai Ketua FLCCC Alliance Indonesia; dan dr. Budhi Antariksa, Ph.D., Sp.P(K), Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Ivermectin di Indonesia, sebagai CEO FLCCC Alliance Indonesia.

Baca juga: Dari Sini Awalnya Ivermectin, Obat Cacing Diklaim Bisa Terapi Covid-19, Layakkah Diproduksi Massal?

Menurut Ketua FLCCC Alliance Indonesia Sofia Koswara, sudah waktunya ivermectin diberikan izin sebagai obat Covid-19.

Di negara Slovakia baru saja pemerintahnya memberikan izin pengedaran ivermectin sebagai obat Covid-19.

Bukti nyata dalam bentuk uji klinis, meta analisis, studi penelitian dan penggunaan di lapangan sudah ada dari berbagai negara, termasuk di Indonesia.

Hasilnya semua menyatakan yang mirip: ivermectin efektif untuk mencegah dan mengobati penyakit Covid-19. Tingkat efikasi atau kemanjuran ivermectin tidak bisa diabaikan lagi. 

"Kementerian Kesehatan RI memperkirakan badai tsunami Covid-19 akan mencapai puncaknya akhir Juni 2021 dengan 50,000 hingga 1,000,000 kasus baru per hari. Keadaan di negara kita ini sudah darurat, mau tunggu apa lagi. Saya menghimbau untuk ivermectin segera diberi izin edar sebagai obat Covid-19, serta diizinkan juga sebagai obat tanpa resep supaya lebih terjangkau oleh masyarakat,” terangnya.

Sofia menambahkan, “jika melihat data yang terjadi di India, beberapa wilayah mengalami penurunan kasus Covid-19 hingga 97%. Hal ini terjadi di Delhi India dimana tercatat penurunan kasus dari 28,395 turun menjadi 956."

Begitupun di beberapa provinsi lain di India seperti Uttar Pradesh, Goa Kamakata dan Uttarakhand.

Kelima provinsi ini mencatat penurunan kasus Covid-19 dalam kurun waktu lima minggu setelah dilakukan pembagian masal ivermectin.

"Ini hanya satu contoh dari satu negara, banyak lagi contoh-contoh nyata yang lain dari berbagai negara. Indonesia harus segera menyusul menjadi contoh baik yang berhasil mengatasi Covid-19,” tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas