90 Persen Kasus Covid-19 di Jakarta Didominasi oleh Varian Delta, Luhut: Kita Harus Bekerja Sama
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan meminta kerja sama masyarakat dalam menangani pandemi.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marives) Luhut Binsar Pandjaitan meminta kerja sama dari masyarakat dalam menangani pandemi Covid-19.
Mengingat sekarang ini kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan yang signifikan dan kondisinya menjadi semakin parah.
"Kalau kita simak mungkin tahu lalu, orang yang kena COVID itu adalah di luar lingkaran kita kebanyakan. Sekarang itu sudah banyak di lingkaran kita."
Baca juga: Covid-19 di Bekasi: Jenazah Mengantre Dikuburkan, Mobil Jenazah Ditambah, Kesibukan di TPU Pedurenan
"Jadi keadaan ini sudah parah dan kita harus bekerja sama," kata Luhut dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Selasa (6/7/2021).
Luhut pun mengungkapkan, berdasarkan data yang didapatnya, kasus Covid-19 di Jakarta, 90 persennya didominasi oleh varian Delta.
"Dari data yang kami dapat bahwa 90% di Jakarta itu sudah varian Delta. Jadi varian Delta sudah ada 90% di kita. Jadi kalau kita bermain-main, seperti yang saya katakan tadi pasti bisa kena di sekeliling anda," tambah Luhut.
Baca juga: Luhut Beberkan Skenario yang Disiapkan Pemerintah Jika Covid-19 Terus Memburuk
Peningkatan Kasus Covid-19 Masih Tinggi
Luhut menuturkan, dalam dua hari ini kasus Covid-19 masih akan mengalami kenaikan.
Bahkan bisa juga naik terus dalam 10-12 hari ke depan.
Bahkan Senin (5/6/2021) kemarin, kasus positif Covid-19 kembali memecahkan rekor tertinggi, dengan penambahan sebanyak 29.745 kasus positif.
Menurut Luhut, peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia masih terbilang tinggi, meski tingkat kesembuhan telah mencapai 13 ribu lebih.
Baca juga: 80 Persen Penderita Covid-19 OTG dan Gejala Ringan, Simak Tips Isolasi Mandiri dari Epidemiolog
"Dan hari ini seperti saya sudah beritahu bahwa ini kasus masih naik dalam 10-12 hari ke depan, hari ini sudah 29 ribu walaupun tingkat kesembuhan di atas 13 ribu tapi tetap peningkatan masih tinggi," tutur Luhut.
Lebih lanjut Luhut mengungkapkan, berdasarkan hasil google map ia masih melihat gerakan yang cukup banyak dari masyarakat.
Hal tersebut nantinya akan mempersulit semua pihak dan bisa menambah penularan orang yang terkena Covid-19 karena tidak disiplin.
"Hasil google map kami, masih kami lihat gerakkan cukup banyak. Jika ini terus terjadi, saya kira ini akan mempersulit kita semua dan akan menyumbang orang kena Covid, karena ketidakdisiplinan. Dan itu bisa datang dari sekeliling, keluargamu, atau dirimu sendiri," tegasnya.
Baca juga: Penjelasan Luhut Mengapa Pintu Masuk WNA Masih Dibuka di Masa Darurat Covid-19
Selain itu Luhut juga meminta kepada semua pihak agar tidak ada lagi berita tentang Covid-19 yang tidak benar dan memojokkan.
Oleh karena itu, semua pihak baik masyarakat, pemerintah dan pihak terkait lainnya harus bisa kompak dan bekerja sama dalam menangani Covid-19.
"Saya ingin tidak ada yang main-main, harus kompak mengenai ini. Saya juga minta jangan ada lagi berita-berita yang mempojokkan kiri-kanan. Kita harus kompak menghadapi masalah ini," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)