Kapasitas 950 Bed, Wisma Haji Pondok Gede Jaktim Disulap Jadi Tempat Penanganan Pasien Covid-19
Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur disiapkan pemerintah sebagai tempat penanganan pasien Covid-19 dengan kapasitas 950 bed.
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Wisma Haji Pondok Gede, Jakarta Timur disiapkan pemerintah sebagai tempat penanganan pasien Covid-19.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan Wisma Haji Pondok Gede berkapasitas 950 tempat tidur.
Hal tersebut disampaikannya dalam keterangan pers setelah menghadiri Rapat Terbatas mengenai Penanganan Pandemi Covid-19 yang dipimpin oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), secara virtual, Selasa (6/7/2021).
"Mudah-mudahan itu bisa beres dalam dua hari ke depan, sehingga 900 tempat tidur baru bisa kita buka."
"Ditambah ada 50 tempat tidur ICU bekerja sama dengan Kementerian BUMN, terima kasih dengan Pak Erick (Thohir), juga di Wisma Haji kita akan persiapkan," ujar Budi, dikutip dari setkab.go.id.
Baca juga: Akses pedulilindungi.id, Link Download Sertifikat Vaksinasi Covid-19 Format Terbaru di HP
Budi mengungkapkan, pemerintah juga menambahkan kapasitas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet dan membuka tempat isolasi terpusat lainnya di Rusun Nagrak dan Rusun Pasar Rumput.
"Sehingga dengan demikian bisa kita tampung untuk masuk ke tempat tidur isolasi terpusat atau masuk ke tempat tidur rumah sakit."
"Tempat tidur isolasi terpusat ada tadi sekitar 7.000-an, sedangkan tempat tidur rumah sakit ada sekitar tambahan 950-an," paparnya.
Dukungan untuk Isoman
Dalam kesempatan yang sama Menkes juga menyampaikan pemerintah menyiapkan dukungan bagi pasien Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) melalui layanan telemedicine.
Baca juga: Panduan Resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia Tentang Isolasi Mandiri Anak yang Positif Covid-19
Layanan telemedicine yang diselenggarakan Kemenkes bekerja sama dengan 11 platform telemedicine ini untuk sementara layanan ini baru berlaku untuk wilayah DKI Jakarta.
"Bekerja sama dengan 11 platform telemedicine agar mereka (pasien isoman) bisa tetap berkonsultasi dengan dokter dan bisa mendapat pelayanan obat gratis dari Kemenkes."
"Juga berlaku untuk orang yang sudah positif terkena Covid-19 yang dikonfirmasi di data lab yang ada di database-nya Kemenkes."
"Kalau mereka kemudian konsultasi ke telemedicine akan digratiskan oleh telemedicine dan obatnya akan digratiskan dari kita," urai Budi.