Banyaknya Komentar Negatif, Legislator PDIP: Pandemi Bukan Momen Cari Panggung
Rahmad Handoyo menyayangkan masih banyaknya komentar negatif terhadap pemerintah terkait penanganan Covid-19.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo menyayangkan masih banyaknya komentar negatif terhadap pemerintah terkait penanganan Covid-19.
“Disaat rakyat menderita, disaat seluruh elemen bangsa ini berperang melawan Covid-19, ada saja yang berkomentar seolah-olah pemerintah salah. Komentar seperti ini kan kontra produktif, terjadi pro dan kontra dimasyarakat. Ujung-ujungnya, banyak yang lalai menjalankan protokol kesehatan,” kata Rahmad, kepada wartawan, Kamis (8/7/2021)
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, hendaknya, entah itu politisi, pengamat, epidemiologi, akademisi, atau siapapun, jangan lah menari-nari disaat rakyat menderita, disaat seluruh bangsa perang melawan covid 19.
“Jangan sampai rakyat terkotak kotak, terbelah hanya karena terjadi perbedaan penanganan bagaimana cara perang melawan covid 19,” katanya.
Rahmad mengatakan, dalam negara demokrasi maju dimanapun, perbedaan pendapat itu penting.
Oposisi itu penting di dalam pembangunan bangsa. Hanya saja, tambahnya, ketika ada perang, ketika musuh negara sudah ada sudah terlihat, tidak ada satu kata yang berbeda.
Baca juga: Kapolda Metro Jaya Beri Tips Cara Mudah Terhindar dari Covid-19
“Perbedaan pendapat boleh-boleh saja, tapi disaat perang, semua harus bersatu padu satu melawan musuh. Itu baru namanya negarawan sejati. Bukan malah mencari-cari celah menyalahkan pemerintah,”katanya.
Karena itu, lanjut Rahmad, dirinya mengajak semua pihak untuk bersatu, bergotong-royong melawan covid 19.
“Inilah momentum kita menjadi seorang negarawan untuk mendarma baktikan tenaga dan pikiran kita untuk ibu pertiwi perang melawan covid 19," ungkapnya.
Rahmad mengingatkan bahwa perbedaan itu penting, tetapi perbedaan disaat perang akan menimbulkan energi negatif.
Menurutnya jika itu terjadi, yang rugi adalah bangsa dan seluruh rakyat indonesia.
“Jadi, ingatlah wahai politisi, ingatlah siapa pun yang mau berkomentar hendaknya berpikirlah dua belas kali, seribu kali apa dampaknya omongan itu,” kata Rahmad.
“Pandemi ini bukan momentum untuk berkomentar yang tidak-tidak dan saling menyalahkan. Saat ini waktunya untuk bersatu,” imbuhnya.
Ditambahkan, masa pandemi ini adalah waktunya mendarma baktikan ke ibu pertiwi. segala potensi, segala tindakan dan segala doa satu padu perang melawan covid 19.
“Untuk itu saudaraku, sebangsa dan setanah air, ayo sudahi. Boleh beda pendapat dimanapun tapi ketika negara sedang perang semuanya bersatu padu. Saling mendukung, saling support dan saling menguatkan, bergandengan tangan melawan covid 19. Jangan lah mengumbar kesalahan pemerintah, seolah-olah tidak bisa melindungi rakyatnya. Itu kontraproduktif, korbannya rakyat,” katanya.
Lebih lanjut, Rahmad mengatakan jadi politisi atau pengamat itu mudah, namun menjadi negarawan itu sesuatu hal yang butuh kesadaran kita semua.
‘’Jadi ayo, jadi politisi yang negarawan, ayo menjadi epidemiologi yg negarawan, ayo menjadi pengamat yg negarawan semua untuk ibu pertiwi,’’ pungkasnya.