Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama masa pandemi Covid-19, masyarakat mulai mencari tahu terkait gizi apa yang baik bagi tubuh. Banyak orang-orang yang mulai sadar akan asupan gizi.

Hal ini diungkapkan oleh Dr dr Tan Shot Yen M.Hum.

Meski begitu, menurutnya literasi masyarakat Indonesia terkait nutrisi dan gizi masih terlalu jauh. Karenanya, ia menyarankan untuk jangan berguru resep, namun pelajari konsep. 

"Dari pada mencari apa apa, cek dulu makan sudah benar atau belum pola makan yang sehat. Betapa orang Indonesia sarapan memble.

Baca juga: Cara Membuat Nasi Ayam Tepung Saus Tiram, Menu Spesial untuk Sarapan Esok Hari

Sebagian orang makan buah doang.

Jadi sarapan yang benar sama dengan makan siang," ungkapnya pada siaran Radio Elshinta, Sabtu (10/7/2021).

Hal ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan makan yaitu tiga kali sehari.

Begitu pula pada buah dan sayur. Untuk menu makanan yang bergizi seimbang tidak perlu yang mahal. 

"Kalau pagi-pagi sego pecel, tempe, itu paling masuk akal.

Soto juga sudah ada daging ayam, kol, sudah ada toge, irisan daun bawang itu sehat. Tinggal tambahkan pisang. Sehat itu murah, tapi sakit itu mahal," katanya lagi. 

Indonesia dianugerahi dengan kekayaan buah.

Karenanya buah paling gampang untuk dicari. Misalnya semangka, pepaya dan sebagainya. 

Selain itu, masyarakat Indonesia menurut dr Yen seharusnya tidak perlu takut mencukupi kebutuhan gizi seimbang.

Karena hal ini bisa saja didapatkan pada daun singkong, sambal ikan dan lain-lain.

"Sangat merakyat, hemat dan nikmat. Kalau problem nasi bermasalah, volume terlalu gede. Justru kalau mengimbangi sayur volume nasi tidak banyak, kenyang tapi pas," pungkasnya.