Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia dan India Kecam Diskriminasi dan Politisasi Vaksin Covid-19 yang Dilakukan Negara Barat

Rusia dan India akan menolak segala upaya yang mendiskriminasi vaksin maupun wisatawan internasional tertentu.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Rusia dan India Kecam Diskriminasi dan Politisasi Vaksin Covid-19 yang Dilakukan Negara Barat
Hyderus.com
Rusia dan India Kecam Diskriminasi dan Politisasi Vaksin Covid-19 yang Dilakukan Negara Barat 

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Rusia dan India diklaim telah menunjukkan kerja sama 'teladan' selama berlangsungnya pandemi virus corona (Covid-19).

Dua negara ini disebut akan menolak segala upaya yang mendiskriminasi vaksin maupun wisatawan internasional tertentu.

Dalam konferensi pers bersama yang dilakukan pejabat tinggi dua negara itu di Moskwa, Rusia pada Sabtu kemarin, Menteri Luar Negeri (Menlu) India Subrahmanyam Jaishankar dan Menlu Rusia Sergey Lavrov menyampaikan rincian rencana kerja sama mereka pada bidang produksi vaksin.

Baca juga: Varian Baru Covid-19 dari Rusia Ditemukan Awal 2021, Kini WHO Masukkan Pada Daftar Pemantauan Ekstra

Baca juga: India Keluarkan Peringatan soal Munculnya Virus Zika, Belum Ada Obat dan Vaksin

"Saya yakin bahwa produksi vaksin Rusia di India akan menjadi kontribusi besar bagi upaya global dalam memerangi virus ini," kata Lavrov.

Sementara Jaishankar mencatat bahwa kesepakatan yang dicapai pada bidang ini menggarisbawahi ikatan kuat yang telah ditunjukkan India dan Rusia selama masa pandemi Covid-19.

Dosis vaksin Sputnik V Coronavirus terlihat di atas meja selama konferensi pers yang mengumumkan dimulainya kampanye vaksinasi Jalur Gaza pada 22 Februari 2021 di Kota Gaza, Gaza. Pejabat dan petugas kesehatan termasuk yang pertama menerima vaksin Sputnik V buatan Rusia setelah 22.000 vaksin disumbangkan ke Jalur Gaza oleh Moskow dan UEA.
Dosis vaksin Sputnik V Coronavirus terlihat di atas meja selama konferensi pers yang mengumumkan dimulainya kampanye vaksinasi Jalur Gaza pada 22 Februari 2021 di Kota Gaza, Gaza. Pejabat dan petugas kesehatan termasuk yang pertama menerima vaksin Sputnik V buatan Rusia setelah 22.000 vaksin disumbangkan ke Jalur Gaza oleh Moskow dan UEA. (FATIMA SHBAIR/GETTY IMAGES EROPA/GETTY IMAGES VIA AFP)

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (11/7/2021), Dana Investasi Langsung Rusia telah mencapai kesepakatan dengan perusahaan farmasi besar India untuk mulai memproduksi vaksin Sputnik V.

Berita Rekomendasi

'Jalan' untuk memproduksi massal vaksin Rusia ini menjadi terbuka setelah perusahaan India berhasil melakukan tahap uji coba.

Jaishankar pun mengucapkan terima kasih kepada Rusia terkait bantuan yang diberikan selama munculnya gelombang terbaru Covid-19 di India yang mencatat lonjakan signifikan pada angka kematian warganya.

Perlu diketahui, sejak Mei lalu, Rusia telah melakukan beberapa pengiriman besar terkait bantuan medisnya ke India.

Termasuk beberapa batch vaksin Sputnik V, ventilator paru-paru dan tangki oksigen.

"Rusia dan India seharusnya tidak hanya bekerja sama untuk melindungi rakyat mereka sendiri dari virus, namun juga membantu negara lain dalam memerangi penyakit itu," tegas Jaishankar.

Sementara Lavrov menyebut vaksin Rusia yang segera diproduksi massal di India ini akan menjadi bantuan amunisi bagi negara berkembang yang berniat meluncurkan program vaksinasi secara mandiri.

"Ini akan menjadi bantuan yang akan diberikan kepada negara-negara berkembang yang sedang berjuang untuk meluncurkan kampanye vaksinasi mereka sendiri," tegas Lavrov.

Selain itu, Rusia dan India juga berencana membahas cara memfasilitasi perjalanan lintas batas, berdasarkan hasil pengujian Covid-19 dan pengakuan status vaksinasi.

"Saya percaya bahwa kesepakatan seperti itu dapat dicapai, hal itu dapat menjadi contoh positif di tengah upaya beberapa negara Barat untuk 'mendiskriminasi' vaksin tertentu, seperti vaksin yang dikembangkan di Rusia dan China," papar Lavrov.

Sejauh ini, India tengah mewaspadai pengakuan selektif terhadap vaksin dan sertifikat vaksinasi wajib bagi para pelancong.

"Kami meyakini bahwa jika orang 'diuji sebelum bepergian dan pada saat kedatangan', itu sudah menjadi dasar yang cukup baik untuk melakukan perjalanan," kata Jaishankar.

Rusia dan India, kata Lavrov, menentang segala upaya yang bertujuan untuk mempolitisasi situasi ini.

Lavrov menggambarkan situasi produksi dan distribusi vaksin Covid-19 sebagai contoh 'persaingan tidak sehat'.

Menariknya, pertemuan antara Lavrov dan Jaishankar ini tidak hanya membahas mengenai pandemi, namun juga menyinggung hubungan ekonomi, kerja sama militer dan teknis, serta eksplorasi ruang angkasa antara kedua negara.

"Rusia adalah 'mitra paling penting dan paling terpercaya' India terkait eksplorasi luar angkasa," tutur Jaishankar.

Keduanya mengungkapkan bahwa India sedang berupaya memulai pembicaraan di zona perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (EAEU).

EAEU merupakan sebuah blok ekonomi yang mencakup Rusia dan beberapa negara bekas republik Soviet lainnya, seperti Armenia, Belarus, Kazakhstan dan Kirgistan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas