Brimob Kerahkan 'Raisa' di Pos Penyekatan Lenteng Agung
Aparat keamanan gabungan TNI-Polri bersama Korps Brimob Polri dan Satpol PP masih melakukan penjagaan di titik penyekatan Jalan Raya Lenteng Agung,
Penulis: Rizki Sandi Saputra
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aparat keamanan gabungan TNI-Polri bersama Korps Brimob Polri dan Satpol PP masih melakukan penjagaan di titik penyekatan Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Ini merupakan hari kesepuluh diberlakukannya kebijakan PPKM Darurat di wilayah Pulau Jawa dan Bali sejak 3 Juli lalu.
Menariknya, di pos penyekatan yang menghubungkan wilayah Depok, Jawa Barat dengan Jakarta Selatan ini terpantau aparat keamanan menurunkan dua kendaraan taktis Baraccuda dan satu unit mobil pengurai massa (Raisa).
Seluruh kendaraan tersebut terpakir di sudut Fly Over Tapal Kuda sebelum Kampus IISIP Jakarta.
Danton Brimob Resimen III Batalion A, AIPDA Ruhadi Saputro menjelaskan, keperluan aparat keamanan menurunkan kendaraan Raisa ini untuk memberikan imbauan kepada masyarakat agar patuh terhadap kebijakan PPKM Darurat.
"Untuk imbauan, jadi kami diperintahkan untuk membawa Raisa untuk menyampaikan imbauan kepada masyarakat," kata Ruhadi kepada wartawan di Pos Penyekatan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (12/7/2021).
Dalam imbauannya mobil Raisa itu menyuarakan terkait aturan agar masyarakat tetap berada di rumah.
Baca juga: PPKM Darurat, Kondisi Lalu Lintas di Pos Penyekatan Lenteng Agung Pagi Ini Terpantau Padat
Imbauan yang keluar dari pengeras suara itu sangat lantang, menyuarakan untuk sedianya masyarakat dapat menaati protokol kesehatan dan menerapkan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, mencegah kerumunan, dan rajin mencuci tangan dengan sabun.
Hal itu senada dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 15 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat Corona Virus Disease 2019 di Wilayah Jawa dan Bali atau PPKM Darurat Jawa-Bali, yang berlaku mulai tanggal 3 Juli 2021 sampai dengan tanggal 20 Juli 2021.
"Betul untuk PPKM dan tidak keluar jika tidak ada kepentingan," tukas Ruhadi.
Di sisi lain, Perwira Pengendali Pos PPKM Darurat Lenteng Agung, IPTU Deni Setiawan mengatakan, hingga hari kesepuluh pemberlakuan PPKM Darurat ini, pihaknya mencatat terjadi penurunan tingkat kepadatan kendaraan di pos penyekatan Lenteng Agung.
Deni mengatakan, berkurangnya kepadatan kendaraan ini terjadi karena ketertiban masyarakat terhadap kebijakan PPKM Darurat meningkat.
"Alhamdulillah selama PPKM ini berjalan sudah beberapa hari ini, sekarang sudah tertib, rata-rata mereka sudah memahami daripada kegunaan PPKM Darurat itu," ucap Deni kepada wartawan di Pos Penyekatan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Senin (12/7/2021).
Dirinya menyebutkan, kepadatan kendaraan yang sempat terjadi pada hari pertama hingga hari ketiga di pos penyekatan tersebut, karena memang ditemukan banyak kendala.
Masyarakat kala itu kata Deni, masih banyak yang belum siap terhadap kebijakan yang telah diteken oleh Presiden Jokowi itu.
"Untuk awal-awal diberlakukan memang dari hari pertama sampai hari ketiga cukup padat mungkin karena ketidaktahuan masyarakat atau karena masyarakat juga belum siap," tuturnya.
Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, di lokasi pada siang hari ini sendiri, kondisi lalu lintas yang mengarah dari Depok ke Pasar Minggu, Jakarta Selatan, terlihat ramai cenderung lancar.
Kepadatan kendaraan hanya terjadi di sekitaran titik penyekatan dengan jarak sekira 50 Meter.
Pengendara diminta untuk menunjukkan surat tanda registrasi pekerja (STRP) agar dapat melintas masuk ke wilayah Jakarta.
Pihak aparat keamanan gabungan dari TNI-Polri bersama Dishub dan Satpol PP juga masih bersiaga di lokasi penyekatan.