Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ini Hasil Penelitian Terbaru Terkait Golongan Darah dan Kerentanan Terinfeksi Covid-19

Hasil riset terbaru menunjukkan, golongan darah Anda tidak ada hubungannya dengan risiko Anda tertular Covid-19 yang parah.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Ini Hasil Penelitian Terbaru Terkait Golongan Darah dan Kerentanan Terinfeksi Covid-19
TippaPatt/news-medical
Ilustrasi golongan darah 

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK -  Dalam beberapa pekan terakhir muncul rumor mengenai golongan darah seseorang erat kaitannya dengan serangan virus corona atau Covid-19.

Kabar beredar golongan darah tertentu rentan terifenksi Covid-19.

Benarkah demikian?

Ternyata tidak ada masalah jika Anda memiliki golongan darah A atau B, AB atau O.

Hasil riset terbaru menunjukkan, golongan darah Anda tidak ada hubungannya dengan risiko Anda tertular Covid-19 yang parah.

Melansir WebMD, pada awal pandemi, beberapa laporan menunjukkan orang dengan golongan darah A lebih rentan terhadap Covid-19.

Baca juga: Kesan Bocah 12 Tahun Usai Suntik Vaksin Covid-19, Ternyata Enggak Sakit

Sedangkan mereka yang memiliki golongan darah O lebih kebal terhadap infeksi.

Berita Rekomendasi

Namun, tinjauan terhadap hampir 108.000 pasien di jaringan kesehatan tiga negara bagian tidak menemukan hubungan sama sekali antara golongan darah dan risiko Covid-19.

"Sejak awal pandemi ini, ada hubungan yang didalilkan antara golongan darah dan kerentanan penyakit," kata Dr. Amesh Adalja, seorang sarjana senior di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins seperti yang dilansir WebMD.

"Dari penelitian besar ini, tampaknya tidak ada hubungan antara golongan darah dan kerentanan atau keparahan, dan penjelasan lain mungkin ada," tambah Adalja, yang tidak berperan dalam penelitian tersebut.

Sebuah laporan awal dari China menunjukkan bahwa golongan darah dapat mempengaruhi risiko Covid-19. Studi selanjutnya dari Italia dan Spanyol mendukung hal itu, kata para peneliti dalam catatan latar belakang.

Namun, penelitian lain dari Denmark dan Amerika Serikat menawarkan hasil yang beragam dan bertentangan.

Untuk memperjelas, para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Jeffrey Anderson, dari Intermountain Medical Center Heart Institute di Murray, Utah, menganalisis data dari puluhan ribu pasien dengan Intermountain Healthcare, sistem kesehatan nirlaba dari 24 rumah sakit dan 215 klinik di Utah, Idaho dan Nevada.

Dari mereka yang dianalisis, hampir 11.500 dinyatakan positif virus corona, sementara sisanya dinyatakan negatif.

Halaman
12
Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas