Sosok Ini Bongkar Kejanggalan Pendapat dr Lois Sejak Awal 2021, Singgung Kondisi Kejiwaan
Heboh pendapat dr Lois Owien soal ketidakpercayaannya pada covid-19 ternyata sudah diamati sosok ini. Ia melihat ada yang aneh dari postingannya.
Editor: Anita K Wardhani
Ingat, virus corona itu ada banyak, bahkan jauh sebelum covid, tapi kita butuh spesifik untuk bisa mendeteksi SARS-Cov2 yg lebih ganas dari virus corona yg pernah ada.
Probe didapat dari sequencing genom, alias membaca urutan genetik kode RNA virus, & diambil bagian yg merupakan ciri penanda.
Selanjutnya probe ini berguna seperti template, kalau ada sample yg mengandung virus, dia akan mencocokkan urutan RNA nya apakah sesuai dengan probe yg spesifik SARS-Cov2 tadi.
Makanya akurasi PCR itu > 95% (hampir seakurat whole genome sequencing, cuma lebih murah):
Jadi, gak ada itu ceritanya PCR salah deteksi.
Kalau memang pemerintah bikin-bikin, harusnya dari awal heboh COVID-19 di dunia, negara kita sudah bisa mengumumkan kasus covid tanpa impor reagen & probe dari luar negri.
4. Yang meninggal karena dari RS, mereka meninggal karena interaksi antar obat yang diberikan RS.
Ini tuduhan berat ke semua RS di seluruh dunia.
Faktanya, banyak juga yang meninggal di rumah bukan di RS.
Bahkan prosentase yg sembuh dari RS jauuhh lebih banyak daripada yg meninggal, banyak yg meninggal juga karena telanjur parah ga segera dibawa ke RS akibat masifnya hoax RS mengcovidkan pasien.
Kalau ini cuma plandemi, kenapa semua RS di dunia melaporkan kesembuhan covid-19 ini 80%? Kenapa tidak dibuat 0% sekalian?
5. Interaksi antar obat bisa menyebabkan asidosis laktat yg menyebabkan kematian pasien
Nah, ini bagian yang paling sering diulang-ulang Lois.
Padahal yang benar, asidosis laktat adalah salah satu efek yang ditimbulkan dari infeksi virus COVID-19.