Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sebaran Kasus Baru Covid-19 di Indonesia 15 Juli 2021: Jakarta Masih Tertinggi, 12.691 Kasus

Penambahan ini juga menunjukkan semakin tingginya kasus positif Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Sebaran Kasus Baru Covid-19 di Indonesia 15 Juli 2021: Jakarta Masih Tertinggi, 12.691 Kasus
Freepik
Kementerian Kesehatan melaporkan kasus harian Covid-19 di Indonesia pada hari ini, Kamis (15/7/2021), bertambah sebanyak 56.757. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan melaporkan kasus harian Covid-19 di Indonesia pada hari ini, Kamis (15/7/2021), bertambah sebanyak 56.757.

Dengan penambahan tersebut, maka total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 2.726.803.

Catatan penambahan 56.757 kasus itu melampaui rekor kasus harian yang terjadi kemarin, Rabu (14/7/2021) sebanyak 54.517 kasus.

Penambahan ini juga menunjukkan semakin tingginya kasus positif Covid-19 dalam beberapa minggu terakhir.

Masih dari data yang sama terjadi penambahan pasien sembuh mencapai 19.049 kasus. Adapun total pasien sembuh secara keseluruhan sebanyak 2.176.412 orang.

Sementara, jumlah yang meninggal dunia menjadi 70.192 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 982 orang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Positif Covid-19 Pecah Rekor Lagi, Tembus 56.757 Kasus

Dengan penambahan angka terkonfirmasi, kesembuhan dan kematian, maka terjadi penambahan kasus aktif sebanyak 36.726 kasus, sehingga total mencapai 480.199 kasus.

Berita Rekomendasi

Sementara itu pada hari yang sama, jumlah spesimen yang diperiksa sebanyak 249.059 dengan jumlah suspek 209.186.

Berikut sebaran 56.757 kasus baru COVID-19 di Indonesia per Kamis (15/7/2021), sebagai berikut:

  • DKI Jakarta: 12.691 kasus
  • Jawa Barat: 11.101 kasus
  • Jawa Timur: 8.230 kasus
  • Jawa Tengah: 4.360 kasus
  • Banten: 3.994 kasus
  • DI Yogyakarta: 2.706 kasus
  • Kalimantan Timur: 1.543 kasus
  • Sumatera Utara: 1.127 kasus
  • Riau: 963 kasus
  • Sumatera Selatan: 963 kasus
  • Bali: 843 kasus
  • Sumatera Barat: 678 kasus
  • Nusa Tenggara Timur: 639 kasus
  • Kepulauan Riau: 625 kasus
  • Sulawesi Selatan: 594 kasus
  • Kalimantan Barat: 585 kasus
  • Bangka Belitung: 511 kasus
  • Kalimantan Selatan: 493 kasus
  • Jambi: 388 kasus
  • Sulawesi Utara: 380 kasus
  • Bengkulu: 372 kasus
  • Nusa Tenggara Barat: 370 kasus
  • Papua Barat: 350 kasus
  • Lampung: 349 kasus
  • Papua: 318 kasus
  • Sulawesi Tengah: 308 kasus
  • Kalimantan Tengah: 258 kasus
  • Sulawesi Tenggara: 222 kasus
  • Maluku Utara: 199 kasus
  • Maluku: 162 kasus
  • Kalimantan Utara: 155 kasus
  • Sulawesi Barat: 117 kasus
  • Aceh: 100 kasus

Luhut kritik Media

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, masyarakat mesti paham bahwa varian delta Covid-19 tidak mudah dikendalikan. 

Luhut menekankan, jangan sampai ada pernyataan bahwa ini terkendali akibat pernyataan yang sepenggal. 

"Jadi, kalau Anda membuat berita-berita tidak benar untuk supaya, maaf, media Anda populer. Anda sebenarnya cenderung membuat orang lain bisa cedera, saya titip betul itu," ujarnya dalam video conference, Kamis (15/7/2021).

Karena itu, dia meminta agar media tidak membuat polemik dengan menulis berita-berita yang kontradiksi atau pernyataannya dipotong-potong. 

"Kalau boleh saya titip teman-teman media, kita ini menyelamatkan nyawa orang. Jadi, makin banyak kita bikin berita-berita tidak benar makin stres orang, makin banyak orang meninggal," kata Luhut. 

Di sisi lain, dia menambahkan, varian delta tidak hanya menyasar Indonesia saja, tapi juga banyak negara yang bahkan sudah memutuskan untuk lepas masker. 

"Jangan kita melihat bahwa Indonesia saja yang kena, itu Inggris kena, Belanda kena, perdana menteri Belanda kemarin minta maaf karena dia menyetujui lepas masker beberapa waktu yang lalu," ujarnya.

"Kemudian, Malaysia itu sampai hari ini juga, ini juga Rusia, Indonesia, Thailand, dan seterusnya, Amerika sendiri sekarang juga terjadi kenaikan luar biasa," pungkas Luhut.

Pemerintah Terus Tingkatkan Jumlah Tes Harian Covid-19

Juru Bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid mengatakan, hingga 13 Juli 2021, kumulatif kasus nasional yaitu, 2.615.529, dan kumulatif meninggal 68.219.

Rata-rata kenaikan kasus 7 hari terakhir yaitu 38.644 per hari.

Adapun, konfirmasi kasus positif pada 13 juli sebanyak 47.899, hal ini seiring kenaikan jumlah tes dan adanya perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.

Yakni sudah diberlakukannya verifikasi secara otomatis langsung dari laboratorium pemeriksa yang menghilangkan proses verifikasi berjenjang sehingga pelaporan lebih transparan dan tepat waktu.

Walaupun terjadi kenaikan kasus, namun angka positivity rate cenderung stabil.

Hal ini juga sejalan dengan upaya peningkatan testing dimana target yang harus dicapai adalah 324.387 orang dites per hari.

“Peningkatan kasus yang masih terjadi, dikarenakan masih besarnya penularan yang terjadi di masyarakat,” ujar dr. Nadia, Rabu (14/7/2021) kemarin.

Menurutnya, Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 15 tahun 2021 tentang Penetapan PPKM Darurat Jawa-Bali menetapkan target testing tiap kabupaten/kota.

Untuk positivity rate <5% rasio tes minimal 1 per 1000 penduduk per minggu, 5-<15% rasio tes minimal 5 per 1000 penduduk per minggu, 15-<25% rasio tes minimal 10 per 1000 penduduk per minggu, sedangkan untuk positivity rate 25% atau lebih rasio tes minimal 15 per 1000 penduduk per minggu.

“Jumlah testing yang dilakukan terus bertambah di seluruh provinsi di Jawa Bali,” kata dr. Nadia pada Rabu (14/7/2021).

Dia menambahkan, dalam 10 hari terakhir, jumlah orang yang dites di Pulau Jawa dan Bali, baik dengan PCR maupun antigen, bertambah sekitar 2.300 orang per hari.

Lebih dari setengah pertambahan harian ini dilaporkan dari Jawa Timur (+807 tes per hari), dan DKI Jakarta (+634 tes per hari).

Namun, baru DKI Jakarta yang mencapai target jumlah tes harian.

Dengan kecepatan pertambahan tes yang diamati dalam 10 hari terakhir, diperlukan waktu dua minggu untuk DI Yogyakarta untuk mencapai target, satu bulan untuk Bali, dua bulan untuk Jawa Timur, dan tiga bulan atau lebih untuk provinsi-provinsi lainnya. Peningkatan jumlah tes masih perlu dipercepat. Capaian rata-rata testing 124 kabupaten/kota PPKM Darurat 3-13 juli sebesar 33,61%.

Hanya 11 kabupaten/kota di atas 90%, dan 15 kabupaten/kota 50-90%, sisanya di bawah 50%,” tuturnya.

“Adapun capaian tracing kontak erat/telusur masih jauh di bawah target, yaitu 15 kontak untuk setiap kasus terkonfirmasi. Sehingga upaya tracing perlu ditingkatkan dan dilaporkan,” ujar dr. Nadia. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas